Malang: Gerhana bulan total terjadi hari ini, Selasa, 8 November 2022. Namun, fenomena alam langka itu ternyata tidak dapat disaksikan secara langsung oleh warga Kota Malang, Jawa Timur.
Salah seorang warga Kota Malang, M Sholeh, mengaku tidak bisa melihat fenomena gerhana bulan total. Ia mengaku sudah memantau langit sejak pukul 16.00 WIB.
"Bulannya tidak terlihat, mungkin karena mendung, habis hujan," katanya, saat ditemui di sekitar Alun-Alun Tugu Kota Malang, Selasa malam.
Senada dengan Sholeh, warga Kota Malang yang lain, R Ayodha, mengaku juga tidak bisa melihat fenomena gerhana bulan total. Ia memilih untuk menonton fenomena itu dari live streaming BMKG di Youtube.
"Tidak terlihat. Kalau di Youtube BMKG ini baru kelihatan," ungkap dia.
Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika Malang BMKG, Ma'muri, mengatakan, timnya juga tidak bisa menyaksikan proses terjadinya gerhana bulan total di Malang. Hal itu disebabkan oleh cuaca.
"Posisi cuaca tidak mendukung. Jadi kita tidak bisa melihat proses terjadinya gerhana bulan, karena sampai sekarang masih hujan," terang Ma'muri.
Ma'muri mengaku telah melakukan pengamatan gerhana bulan total di SMA Modern Al Rifaie, Gondanglegi, Kabupaten Malang. Meski telah menggunakan teropong, gerhana tetap tidak terlihat.
"Karena memang tadi kan hujan, terus sekarang awan tebal. Jadi memang ketika awan tebal, walaupun pakai teropong atau pun apa ya tidak terlihat," ungkapnya.
Ma'muri menambahkan sebenarnya cuaca tidak memiliki pengaruh terhadap proses gerhana bulan total. Sebab, cuaca hujan ini memang sudah diprediksi sejak kemarin.
"Memang cuaca dari kemarin sudah diprediksi, kalau memang di sore ini perkiraan hujan. Jadi bukan karena pengaruh itu (gerhana tidak terlihat). Tetapi kalau BMKG di daerah Indonesia timur itu terlihat," jelasnya.
Malang: Gerhana bulan total terjadi hari ini, Selasa, 8 November 2022. Namun, fenomena alam langka itu ternyata tidak dapat
disaksikan secara langsung oleh warga Kota Malang, Jawa Timur.
Salah seorang warga Kota Malang, M Sholeh, mengaku tidak bisa melihat fenomena gerhana bulan total. Ia mengaku sudah memantau langit sejak pukul 16.00 WIB.
"Bulannya tidak terlihat, mungkin karena mendung, habis hujan," katanya, saat ditemui di sekitar Alun-Alun Tugu Kota Malang, Selasa malam.
Senada dengan Sholeh, warga Kota Malang yang lain, R Ayodha, mengaku juga tidak bisa melihat fenomena gerhana bulan total. Ia memilih untuk menonton fenomena itu dari live streaming BMKG di Youtube.
"Tidak terlihat. Kalau di
Youtube BMKG ini baru kelihatan," ungkap dia.
Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika Malang BMKG, Ma'muri, mengatakan, timnya juga tidak bisa menyaksikan proses terjadinya gerhana bulan total di Malang. Hal itu disebabkan oleh cuaca.
"Posisi cuaca tidak mendukung. Jadi kita tidak bisa melihat proses terjadinya gerhana bulan, karena sampai sekarang masih hujan," terang Ma'muri.
Ma'muri mengaku telah melakukan pengamatan gerhana bulan total di SMA Modern Al Rifaie, Gondanglegi, Kabupaten Malang. Meski telah menggunakan teropong, gerhana tetap tidak terlihat.
"Karena
memang tadi kan hujan, terus sekarang awan tebal. Jadi memang ketika awan tebal, walaupun pakai teropong atau pun apa ya tidak terlihat," ungkapnya.
Ma'muri menambahkan sebenarnya cuaca tidak memiliki pengaruh terhadap proses gerhana bulan total. Sebab, cuaca hujan ini memang sudah diprediksi sejak kemarin.
"Memang cuaca dari kemarin sudah diprediksi, kalau memang di sore ini perkiraan hujan. Jadi bukan karena pengaruh itu (gerhana tidak terlihat). Tetapi kalau BMKG di daerah Indonesia timur itu terlihat," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)