Malang: Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru melarang pesta kembang api, petasan, dan flare smoke pada malam pergantian tahun guna menghormati masyarakat adat Tengger yang sedang tirakat Wulan Kapitu.
Larangan membawa petasan itu juga bermakna konservasi sumber daya alam di kawasan setempat. Dalam hal ini, TNBTS mendorong masyarakat berwisata selama libur Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru) yang aman dan ramah lingkungan.
Saat ini, Gunung Bromo berstatus Waspada atau Level II. Pengunjung dilarang mendaki kawah.
Selama awal dan akhir Wulan Kapitu, kaldera Tengger ditutup dari kendaraan bermotor, kecuali kendaraan darurat. Batas kendaraan bermotor dari arah Pasuruan sampai Pakis Bincil, dari arah Malang dan Lumajang sampai Jemplang, dan dari arah Probolinggo sampai Cemorolawang.
Adapun objek wisata yang dibuka, yaitu Bukit Cinta, Bukit Kedaluh, Mentigen, Pananjakan dan Bukit Teletubbies. Itu pun jumlah pengunjung dibatasi 75% dari total 2.202 orang per hari.
Kendati pengunjung dibatasi sesuai kuota, tapi tak menyurutkan masyarakat berwisata di Gunung Bromo. Wisatawan ingin berwisata favorit dengan memesan tiket lebih awal secara daring.
"Pembatasan mengacu pada aturan PPKM," tegas Kepala Subbagian Data, Evaluasi, Pelaporan dan Kehumasan BB-TNBTS Sarif Hidayat di Malang, Jumat, 23 Desember 2022.
Ia menjelaskan kuota harian di objek Bukit Cinta 93 orang, Bukit Kedaluh 321 orang, Mentigen 165 orang, Penanjakan 666 orang dan Savana Teletubbies 957 orang.
Sejauh ini, personel bawah kendali operasi (BKO) gabungan sudah memulai pengamaan dan siaga guna mengantisipasi libur Nataru. Mereka berjaga di pintu masuk Senduro sampai Jemplang. Petugas lainnya pengamanan di luar pintu masuk melibatkan relawan masyarakat peduli api.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Malang: Balai Besar
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru melarang pesta kembang api, petasan, dan flare smoke pada malam pergantian tahun guna menghormati masyarakat adat Tengger yang sedang tirakat Wulan Kapitu.
Larangan membawa petasan itu juga bermakna konservasi sumber daya alam di kawasan setempat. Dalam hal ini, TNBTS mendorong masyarakat berwisata selama libur Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru) yang aman dan ramah lingkungan.
Saat ini, Gunung Bromo berstatus Waspada atau Level II. Pengunjung dilarang mendaki kawah.
Selama awal dan akhir Wulan Kapitu, kaldera Tengger ditutup dari kendaraan bermotor, kecuali kendaraan darurat. Batas kendaraan bermotor dari arah Pasuruan sampai Pakis Bincil, dari arah Malang dan Lumajang sampai Jemplang, dan dari arah
Probolinggo sampai Cemorolawang.
Adapun objek wisata yang dibuka, yaitu Bukit Cinta, Bukit Kedaluh, Mentigen, Pananjakan dan Bukit Teletubbies. Itu pun jumlah pengunjung dibatasi 75% dari total 2.202 orang per hari.
Kendati pengunjung dibatasi sesuai kuota, tapi tak menyurutkan masyarakat berwisata di Gunung Bromo. Wisatawan ingin berwisata favorit dengan memesan tiket lebih awal secara daring.
"Pembatasan mengacu pada aturan PPKM," tegas Kepala Subbagian Data, Evaluasi, Pelaporan dan Kehumasan BB-TNBTS Sarif Hidayat di Malang, Jumat, 23 Desember 2022.
Ia menjelaskan kuota harian di objek
Bukit Cinta 93 orang, Bukit Kedaluh 321 orang, Mentigen 165 orang, Penanjakan 666 orang dan Savana Teletubbies 957 orang.
Sejauh ini, personel bawah kendali operasi (BKO) gabungan sudah memulai pengamaan dan siaga guna mengantisipasi libur Nataru. Mereka berjaga di pintu masuk Senduro sampai Jemplang. Petugas lainnya pengamanan di luar pintu masuk melibatkan relawan masyarakat peduli api.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)