Aceh: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Aceh untuk mewaspadai banjir dan tanah longsor akibat curah hujan intensitas tinggi selama peralihan musim.
“Kita masih masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan, yang perlu diwaspadai bencana banjir dan tanah longsor,” kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Aceh Besar Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Rabu, 7 September 2022.
Ia menjelaskan data prakiraan angin lapisan 3.000 kaki terdapat daerah belokan angin di wilayah Aceh. Kondisi ini mendukung peningkatan suplai uap air dari wilayah Samudera Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat.
“Termasuk Aceh dan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif yang menyebabkan terjadinya hujan di wilayah Aceh,” katanya.
Wilayah yang berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang meliputi Aceh Tamiang, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Subulussalam, Gayo Lues, dan Aceh Utara.
Oleh sebab itu, di tengah kondisi seperti ini, warga perlu mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan lain-lain akibat hujan lebat atau hujan dengan durasi lama.
“Apalagi kecepatan angin juga kategori sedang atau kecepatannya antara 10 hingga 40 km per jam,” ucap dia.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai gelombang laut tinggi yang mencapai tiga meter di wilayah Aceh.
“Waspada potensi gelombang laut tinggi yang dapat mencapai ketinggian tiga meter lebih di wilayah perairan utara Sabang, Selat Malaka bagian utara, perairan barat Aceh, Samudera Hindia barat Aceh dan sekitarnya,” tuturnya.
Perairan Sabang-Banda Aceh, perairan Lhokseumawe, dan perairan Meulaboh Kabupaten Aceh Barat-Kepulauan Sinabang Simeulue dengan ketinggian gelombang hingga dua meter.
Aceh: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG) mengimbau masyarakat Aceh untuk mewaspadai
banjir dan tanah longsor akibat curah hujan intensitas tinggi selama peralihan musim.
“Kita masih masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan, yang perlu diwaspadai bencana banjir dan
tanah longsor,” kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Aceh Besar Zakaria Ahmad di Banda Aceh, Rabu, 7 September 2022.
Ia menjelaskan data prakiraan angin lapisan 3.000 kaki terdapat daerah belokan angin di wilayah Aceh. Kondisi ini mendukung peningkatan suplai uap air dari wilayah Samudera Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat.
“Termasuk Aceh dan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif yang menyebabkan terjadinya hujan di wilayah Aceh,” katanya.
Wilayah yang berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang meliputi Aceh Tamiang, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Subulussalam, Gayo Lues, dan Aceh Utara.
Oleh sebab itu, di tengah kondisi seperti ini, warga perlu mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan lain-lain akibat hujan lebat atau hujan dengan durasi lama.
“Apalagi kecepatan angin juga kategori sedang atau kecepatannya antara 10 hingga 40 km per jam,” ucap dia.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai gelombang laut tinggi yang mencapai tiga meter di wilayah Aceh.
“Waspada potensi gelombang laut tinggi yang dapat mencapai ketinggian tiga meter lebih di wilayah perairan utara Sabang, Selat Malaka bagian utara, perairan barat Aceh, Samudera Hindia barat Aceh dan sekitarnya,” tuturnya.
Perairan Sabang-Banda Aceh, perairan Lhokseumawe, dan perairan Meulaboh Kabupaten Aceh Barat-Kepulauan Sinabang Simeulue dengan ketinggian gelombang hingga dua meter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
