Yogyakarta: Empat batang bambu dengan tinggi sekitar lima meter menyangga bagian atap SD Gedangklutuk, Dusun Gedangklutuk, Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Atap bangunan salah satu kelas di sekolah sengaja dipasang peyangga karena nyaris ambruk.
Struktur bangunan atap yang terbuat dari kayu itu tampak tidak lurus. Beberapa sudut kayu bengkok . Padahal ruangan tersebut merupakan tempat belajar kelas V SD Gedangklutuk.
Seorang penjaga sekolah, Sugiyono, mengatakan kondisi itu sudah terjadi dalam beberapa bulan lalu. Pihak sekolah memutuskan hanya bisa menahan sudut kayu yang hampir lapuk.
"Sudah sejak sembilan bulan lalu kondisi seperti ini," ujarnya di Gunungkidul, Kamis, 7 November 2019.
Ruang kelas V itu sudah dikosongkan. Aktivitas siswa kelas V dipindah ke ruang kelas lain yang lebih aman.
Ia mengatakan kondisi itu sangat membahayakan keberadaan siswa di ruangan yang berdampingan dengan kelas tersebut. Ruang kelas yang rusak itu berdampingan dengan kelas IIB, IV, V, dan VI. Dia memperkirakan ruang yang berdampingan dengan kelas yang rusak, akan berdampak bila terjadi ambruk.
"Kalau hujan lebat juga sangat bahaya. Di sini ada 186 siswa. Sementara ruangan yang rusak dikosongkan," ucapnya.
Pihak sekolah tengah mencari lokasi yang lebih aman. Sebab satu bangunan di sekolah diperuntukan empat ruang kelas.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul, Bahron Rasyid, mengaku sudah mengetahui kondisi sekolah itu. Namun, ia menilai pihak sekolah lambat melaporkan agar diproses untuk perbaikan pada 2020 mendatang.
"Laporan di data pokok pendidikan ada yang tidak sinkron. Saat kondisi lapangan sudah rusak, tapi di dalam dokumen laporan keterangannya masih baik," ucapnya.
Bahron mengingatkan ke pihak sekolah untuk mengatur sedemikian rupa agar siswa terhindar dampak dari ancaman kerusakan bangunan. "Kalau ada gerung yang mengkh
Yogyakarta: Empat batang bambu dengan tinggi sekitar lima meter menyangga bagian atap SD Gedangklutuk, Dusun Gedangklutuk, Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Atap bangunan salah satu kelas di sekolah sengaja dipasang peyangga karena nyaris ambruk.
Struktur bangunan atap yang terbuat dari kayu itu tampak tidak lurus. Beberapa sudut kayu bengkok . Padahal ruangan tersebut merupakan tempat belajar kelas V SD Gedangklutuk.
Seorang penjaga sekolah, Sugiyono, mengatakan kondisi itu sudah terjadi dalam beberapa bulan lalu. Pihak sekolah memutuskan hanya bisa menahan sudut kayu yang hampir lapuk.
"Sudah sejak sembilan bulan lalu kondisi seperti ini," ujarnya di Gunungkidul, Kamis, 7 November 2019.
Ruang kelas V itu sudah dikosongkan. Aktivitas siswa kelas V dipindah ke ruang kelas lain yang lebih aman.
Ia mengatakan kondisi itu sangat membahayakan keberadaan siswa di ruangan yang berdampingan dengan kelas tersebut. Ruang kelas yang rusak itu berdampingan dengan kelas IIB, IV, V, dan VI. Dia memperkirakan ruang yang berdampingan dengan kelas yang rusak, akan berdampak bila terjadi ambruk.
"Kalau hujan lebat juga sangat bahaya. Di sini ada 186 siswa. Sementara ruangan yang rusak dikosongkan," ucapnya.
Pihak sekolah tengah mencari lokasi yang lebih aman. Sebab satu bangunan di sekolah diperuntukan empat ruang kelas.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul, Bahron Rasyid, mengaku sudah mengetahui kondisi sekolah itu. Namun, ia menilai pihak sekolah lambat melaporkan agar diproses untuk perbaikan pada 2020 mendatang.
"Laporan di data pokok pendidikan ada yang tidak sinkron. Saat kondisi lapangan sudah rusak, tapi di dalam dokumen laporan keterangannya masih baik," ucapnya.
Bahron mengingatkan ke pihak sekolah untuk mengatur sedemikian rupa agar siswa terhindar dampak dari ancaman kerusakan bangunan. "Kalau ada gerung yang mengkh
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)