Jayapura: Danrem 172 Praja Wira Yakthi (PWY) Kol Inf Binsar Sianipar mengakui, pihaknya memprediksi helikopter MI 17 yang dilaporkan hilang dalam penerbangan Oksibil-Jayapura tidak menabrak gunung. Dugaan itu diperkuat dengan tidak berfungsinya sonar yang dimiliki helikopter sejak Jumat, 28 Juni 2019, saat hilang kontak.
"Karena bila menabrak gunung, selain alat yang ada di heli memancarkan sinyal juga ada tanda lainnya," kata Binsar, melansir Antara, Senin, 1 Juli 2019.
Dia menjelaskan, dalam pencarian menggunakan tiga helikopter tidak ditemukan tanda-tanda tentang keberadaan helikopter. Dia mengatakan, dalam pencarian melalui udara di rute yang diduga dilintasi helikopter tidak terlihat tanda terjadinya insiden.
"Bila menabrak gunung, kemungkinan sonar (ILT) yang ada di heli pasti memancarkan tanda. Bisa saja, heli tersangkut di pepohonan sehingga sonar tidak memancar," ucapnya.
Baca: Enam Titik Panas Terdeteksi di Lintasan Helikopter yang Hilang
Binsar menerangkan, segala kemungkinan bisa terjadi. Lantaran, hingga hari ketiga pencarian belum ditemukan tanda keberadaan helikopter yang mengakut 12 kru termasuk awak tersebut.
Helikopter MI 17 dengan nomor registrasi HA-5138 membawa 12 penumpang, sebelumnya terbang ke Okbibab untuk mengirimkan logistik. Okbibab, merupakan salah satu distrik atau kecamatan di Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini (PNG).
Sekitar pukul 11.44 WIT heli terbang ke Jayapura dan sesaat setelah terbang, yakni pukul 11.49 WIT. Pilot sempat mengucapkan terima kasih setelah melaporkan terbang di ketinggian 7.800 feet, 6 notical mile ke utara.
Baca:Helikopter Hilang Kontak Bertepatan dengan Munculnya Awan Kumulonimbus
Jayapura: Danrem 172 Praja Wira Yakthi (PWY) Kol Inf Binsar Sianipar mengakui, pihaknya memprediksi helikopter MI 17 yang dilaporkan hilang dalam penerbangan Oksibil-Jayapura tidak menabrak gunung. Dugaan itu diperkuat dengan tidak berfungsinya sonar yang dimiliki helikopter sejak Jumat, 28 Juni 2019, saat hilang kontak.
"Karena bila menabrak gunung, selain alat yang ada di heli memancarkan sinyal juga ada tanda lainnya," kata Binsar, melansir Antara, Senin, 1 Juli 2019.
Dia menjelaskan, dalam pencarian menggunakan tiga helikopter tidak ditemukan tanda-tanda tentang keberadaan helikopter. Dia mengatakan, dalam pencarian melalui udara di rute yang diduga dilintasi helikopter tidak terlihat tanda terjadinya insiden.
"Bila menabrak gunung, kemungkinan sonar (ILT) yang ada di heli pasti memancarkan tanda. Bisa saja, heli tersangkut di pepohonan sehingga sonar tidak memancar," ucapnya.
Baca: Enam Titik Panas Terdeteksi di Lintasan Helikopter yang Hilang
Binsar menerangkan, segala kemungkinan bisa terjadi. Lantaran, hingga hari ketiga pencarian belum ditemukan tanda keberadaan helikopter yang mengakut 12 kru termasuk awak tersebut.
Helikopter MI 17 dengan nomor registrasi HA-5138 membawa 12 penumpang, sebelumnya terbang ke Okbibab untuk mengirimkan logistik. Okbibab, merupakan salah satu distrik atau kecamatan di Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini (PNG).
Sekitar pukul 11.44 WIT heli terbang ke Jayapura dan sesaat setelah terbang, yakni pukul 11.49 WIT. Pilot sempat mengucapkan terima kasih setelah melaporkan terbang di ketinggian 7.800 feet, 6 notical mile ke utara.
Baca:Helikopter Hilang Kontak Bertepatan dengan Munculnya Awan Kumulonimbus Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)