Bandung: Sebanyak 11 ribu hewan kurban telah diperiksa oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung dari 196 lokasi penjualan hewan kurban. Tim melakukan pemeriksaan antemortem untuk memastikan kesehatan dan kelaikan hewan kurban menjelang Iduladha.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung, Wilsandi Saefullah mengatakan, hewan yang dilabeli kalung sehat dan layak berisi barcode yang bisa dipindai melalui aplikasi e-Selamat.
"Barcode tersebut berisi data hewan kurban untuk memudahkan masyarakat kota Bandung untuk mencari hewan kurban. Satu hewan, satu barcode kita lengkapi dengan foto hewannya," kata Wilsandi di Balai Kota Bandung, Jumat,14 Juni 2024.
Ia mengatakan, dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan hewan yang terjangkit penyakit menular hewan seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan penyakit menular lainnya. Hanya ditemukan hewan yang mengalami sakit akibat adaptasi dalam perjalanan.
"Untuk kesehatan kita periksa semua apakah ada penyakit. Alhamdulillah belum ditemukan penyakit yang berdampak luas, hanya penyakit karena perjalanan," bebernya.
Hewan kurban yang mengalami sakit, lanjutnya, tidak dipasang label barcode hingga hewan tersebut dinyatakan sehat dan layak untuk kurban.
"Hewan yang sakit dan telah dilakukan perawatan akan diperiksa lagi. Kalau misalnya kondisi membaik dan sudah sehat kita labeli kalung," imbuhnya.
Ia menyebut hewan yang sakit akan dipisahkan untuk proses pengobatan. Bagi hewan yang tidak layak secara syariah direkomendasikan untuk dikembalikan ke daerah asal.
Ia mengimbau masyarakat yang akan membeli hewan kurban untuk lebih selektif dengan memilih hewan yang telah diperiksa dan dilabeli barcode oleh DKPP Kota Bandung
Secara umum, kata dia, ciri-ciri hewan yang sehat yakni matanya bersih bersinar, area pembuangan tidak ada bercak menempel, kotorannya kering, tidak ada luka besar, secara fisik tidak cacat, dan tidak pincang.
"Kami periksa semua. Kami ingin memberikan kemudahan dengan label e selamat. Mudah-mudahan dengan layanan yang diberikan bisa memberikan manfaat dalam memilih hewan yang tepat dari segi kesehatan dan kelayakannya," ungkapnya.
Bandung: Sebanyak 11 ribu hewan kurban telah diperiksa oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung dari 196 lokasi penjualan hewan kurban. Tim melakukan pemeriksaan antemortem untuk memastikan kesehatan dan kelaikan hewan kurban menjelang Iduladha.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung, Wilsandi Saefullah mengatakan, hewan yang dilabeli kalung sehat dan layak berisi barcode yang bisa dipindai melalui aplikasi e-Selamat.
"Barcode tersebut berisi data hewan kurban untuk memudahkan masyarakat kota Bandung untuk mencari hewan kurban. Satu hewan, satu barcode kita lengkapi dengan foto hewannya," kata Wilsandi di Balai Kota Bandung, Jumat,14 Juni 2024.
Ia mengatakan, dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan hewan yang terjangkit penyakit menular hewan seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan penyakit menular lainnya. Hanya ditemukan hewan yang mengalami sakit akibat adaptasi dalam perjalanan.
"Untuk kesehatan kita periksa semua apakah ada penyakit. Alhamdulillah belum ditemukan penyakit yang berdampak luas, hanya penyakit karena perjalanan," bebernya.
Hewan kurban yang mengalami sakit, lanjutnya, tidak dipasang label barcode hingga hewan tersebut dinyatakan sehat dan layak untuk kurban.
"Hewan yang sakit dan telah dilakukan perawatan akan diperiksa lagi. Kalau misalnya kondisi membaik dan sudah sehat kita labeli kalung," imbuhnya.
Ia menyebut hewan yang sakit akan dipisahkan untuk proses pengobatan. Bagi hewan yang tidak layak secara syariah direkomendasikan untuk dikembalikan ke daerah asal.
Ia mengimbau masyarakat yang akan membeli hewan kurban untuk lebih selektif dengan memilih hewan yang telah diperiksa dan dilabeli barcode oleh DKPP Kota Bandung
Secara umum, kata dia, ciri-ciri hewan yang sehat yakni matanya bersih bersinar, area pembuangan tidak ada bercak menempel, kotorannya kering, tidak ada luka besar, secara fisik tidak cacat, dan tidak pincang.
"Kami periksa semua. Kami ingin memberikan kemudahan dengan label e selamat. Mudah-mudahan dengan layanan yang diberikan bisa memberikan manfaat dalam memilih hewan yang tepat dari segi kesehatan dan kelayakannya," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)