Kondisi Bocah yang Disiksa Keluarganya di Malang Berangsur Membaik

Malang: DN, 7, bocah asal Jalan KH Malik Dalam, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur, menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh lima anggota keluarganya. Bocah laki-laki tersebut saat ini tengah dirawat di RSUD Saiful Anwar (RSSA) Malang. Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto, mengatakan kondisi anak DN sempat memburuk pada Rabu malam, 11 Oktober 2023. Beruntung keesokan harinya pada Kamis pagi, 12 Oktober 2023, kondisinya mulai berangsur membaik. "Kita fokusnya ke anak itu. Kemarin sempat ngedrop, sempat kondisinya memburuk. Alhamdulillah sekarang sudah agak membaik. Saat ini di RSSA," katanya, Jumat, 13 Oktober 2023.    Danang menerangkan anak DN kini tengah menjalani perawatan medis untuk memulihkan kondisinya di RSSA Malang. Bocah tersebut berada di bawah pengawasan langsung dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Malang. "Karena kondisi terakhir korban malnutrisi, stunting dan ada indikasi busung lapar," jelasnya. Korban sendiri awalnya ditemukan dalam kondisi lemas oleh warga sekitar pada Senin 9 Oktober 2023. Usai mendapati temuan tersebut, warga kemudian melapor ke polisi dan mengevakuasi korban ke RSSA Malang. "Dia tidak bisa ngapa-ngapain. Kondisinya tergeletak, tidak bisa ngapa-ngapain. Jadi ditemukan itu sudah tidak bisa ngapa-ngapain, tinggal digendong, dievakuasi. Dibawa keluar itu," ungkapnya. Danang mengaku warga sekitar sebetulnya sudah jauh-jauh hari curiga dengan kondisi korban tersebut. Sebab tubuh korban tampak kurus dan seperti tak diurus oleh keluarganya. "Warga kan merasa sering melihat anak ini waktu dalam kondisi sebelum ini. Jadi sebelum kejadian kemarin tanggal 9 itu, melihat kondisi anak ini kok kurus, tidak terurus, kemudian warga beberapa memberikan perhatian berupa makanan dan lainnya," bebernya. Polisi Cari Ibu Kandung Bocah Polisi kini tengah mencari keberadaan ibu kandung dari DN, 7, bocah asal Jalan KH Malik Dalam, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur. Sebelumnya, bocah laki-laki itu menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh lima orang anggota keluarganya sendiri. "Untuk ibu kandungnya sendiri sampai sekarang belum diketahui keberadaannya maupun kondisinya. Apakah masih hidup ataupun sudah meninggal. Kami masih melakukan pencarian untuk ibu kandung si korban sendiri," kata Danang. Danang menerangkan anak DN kini tengah menjalani perawatan medis untuk memulihkan kondisinya di RSUD Saiful Anwar (RSSA) Malang. Selama proses hukum berlangsung, bocah tersebut bakal berada di bawah pengawasan langsung Dinas Sosial (Dinsos) Kota Malang. "Kita akan bicarakan dengan dinas-dinas terkait bagaimana nanti kedepannya kelanjutan anak setelah proses hukum selesai. Selain dari Dinsos, rumah sakit, atau yayasan, sudah ada beberapa orang yang menawarkan diri untuk nantinya merawat anak setelah proses hukum ini selesai. Itu nanti kewenangan Dinsos," jelasnya. Korban DN sendiri sebelumnya disiksa oleh lima orang anggota keluarganya. Yaitu JA, ayah kandung korban; EN, ibu tiri korban; PA, kakak tiri korban; SA, paman tiri korban; dan MI, nenek tiri korban. "Alasannya karena menganggap si anak ini rewel dan berdasarkan pengakuan pelaku ini melakukan hal-hal yang tidak diinginkan oleh para pelaku. Misalnya mengambil makanan tanpa izin. Kalau bisa saya katakan, yang bersangkutan dalam kondisi kelaparan," ungkapnya. Danang mengaku, penyiksaan ini diketahui telah berlangsung selama setengah tahun di rumah keluarga ibu tiri korban. Saat ini polisi masih menunggu kondisi korban pulih untuk mendapatkan keterangan tambahan. "Nanti kita akan minta keterangan kepada korban untuk lebih mengklarifikasi lagi sejak kapan dia mengalami penyiksaan," imbuhnya. Polisi telah menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus penyiksaan terhadap seorang bocah berusia 7 tahun berinisial DN asal Jalan KH Malik Dalam, Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur. Kelima orang tersangka tersebut merupakan keluarga yang tinggal serumah dengan korban. Lima orang tersangka yang ditangkap antara lain JA, ayah kandung korban; EN, ibu tiri korban; PA, kakak tiri korban; SA, paman tiri korban; dan MI, nenek tiri korban. Penyiksaan yang dilakukan oleh kelima tersangka ini diketahui telah berlangsung selama setengah tahun.