Jepara: Banjir terjadi di Desa Sowan Kidul, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Ribuan warga terdampak banjir yang disebabkan luapan Sungai Jeratun Seluna ini.
Kepala Desa Sowan Kidul, Ahmad Dhuri, mengatakan banjir mulai masuk wilayah permukiman warga kemarin, Kamis siang, 14 Maret 2024. Lantaran tingginya curah hujan yang mengguyur membuat air yang merendam wilayah permukiman cepat naik.
"Mulai (masuk permukiman) sore, terus air tambah, tambah, tambah naik. Malam warga sudah mulai mengungsi," ujar Dhuri ditemui di lokasi banjir, Jumat, 15 Maret 2024.
Banjir kali ini merendam ratusan rumah warga di tiga rukun tetangga (RT). Data yang dihimpun pemerintah desa, sebanyak 1.164 jiwa warga yang terdampak.
"Dalam sepekan ini banjir yang kedua. Yang pertama Sabtu kemarin surut. Tapi banjir yang ini lebih tinggi ketimbang yang kemarin," kata Dhuri.
Saat ini ketinggian air di wilayah permukiman mulai 30 sampai 60 sentimeter. Banjir ini juga memutus akses jalan penghubung antardesa dan jalan anternatif penghubung antarkecamatan.
Untuk memenuhi kebutuhan makanan warga, dapur umum telah didirikan sejak kemarin di kantor balai desa. Setiap hari, warga korban banjir mendapat makan dua kali, yaitu waktu Sahur dan Berbuka.
Jepara:
Banjir terjadi di Desa Sowan Kidul, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Ribuan warga terdampak banjir yang disebabkan luapan Sungai Jeratun Seluna ini.
Kepala Desa Sowan Kidul, Ahmad Dhuri, mengatakan banjir mulai masuk wilayah permukiman warga kemarin, Kamis siang, 14 Maret 2024. Lantaran tingginya curah hujan yang mengguyur membuat air yang merendam wilayah permukiman cepat naik.
"Mulai (masuk permukiman) sore, terus air tambah, tambah, tambah naik. Malam warga sudah mulai mengungsi," ujar Dhuri ditemui di lokasi banjir, Jumat, 15 Maret 2024.
Banjir kali ini merendam ratusan rumah warga di tiga rukun tetangga (RT). Data yang dihimpun pemerintah desa, sebanyak 1.164 jiwa warga yang terdampak.
"Dalam sepekan ini banjir yang kedua. Yang pertama Sabtu kemarin surut. Tapi banjir yang ini lebih tinggi ketimbang yang kemarin," kata Dhuri.
Saat ini ketinggian air di wilayah permukiman mulai 30 sampai 60 sentimeter. Banjir ini juga memutus akses jalan penghubung antardesa dan jalan anternatif penghubung antarkecamatan.
Untuk memenuhi kebutuhan makanan warga, dapur umum telah didirikan sejak kemarin di kantor balai desa. Setiap hari, warga korban banjir mendapat makan dua kali, yaitu waktu Sahur dan Berbuka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)