medcom.id, Gowa: Puluhan orang mendatangi Markas Polres Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis 23 Juli. Mereka mendesak polisi segera mengusut tuntas dugaan kasus bayi kembar yang tertukar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syech Yusuf, Sungguminasa, Kabupaten Gowa.
Aksi dilakukan orang-orang yang masih kerabat bayi kembar tersebut. Mereka menilai rumah sakit gagal menjaga bayi di ruang perawatan hingga akhirnya anak pasangan Fendi dan Kiki itu tertukar.
Mereka meminta polisi memeriksa petugas medis yang bekerja selama proses persalinan dan pengawasan terhadap dua anak kembar tersebut.
Sementara itu, Kiki dan Fendi berharap polisi segera menemukan anak perempuannya. Kiki mengaku tak terima bila dugaan itu benar-benar terjadi.
"Saya tidak terima dengan kejadian ini. Anak perempuan saya harus kembali," kata Fendi.
Ilyas, kuasa hukum kedua orang tua, mengatakan polisi tengah mengusut kasus tersebut. Namun hingga berita ini dimuat, ia belum mendapat informasi soal tindak lanjut dari laporan kehilangan anak itu.
Kiki melahirkan anak kembar laki-laki dan perempuan melalui operasi cesar pada 10 Juli 2015 di RSUD Syech Yusuf. Kiki meyakini ia memiliki bayi perempuan. Sebab, ia sempat menyusui bayinya dan membersihkan anaknya usai buang air besar.
Delapan hari kemudian, Kiki dan Fendi terkejut. Sebab dua bayi kembar mereka berjenis kelamin laki-laki. Sementara bayi perempuan tak diketahui rimbanya.
"Katanya ada kesalahan dari akte kelahiran," ungkap Kiki menceritakan alasan tim medis terkait dugaan pertukaran bayi tersebut.
Namun alasan itu tak menggoyahkan Kiki dan Fendi. Mereka bersama keluarga pun melaporkan kejadian itu ke polisi. Mereka berharap polisi segera menemukan sang bayi perempuan dan pelaku yang menukar anak-anak mereka mendapat sanksi.
medcom.id, Gowa: Puluhan orang mendatangi Markas Polres Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis 23 Juli. Mereka mendesak polisi segera mengusut tuntas dugaan kasus bayi kembar yang tertukar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syech Yusuf, Sungguminasa, Kabupaten Gowa.
Aksi dilakukan orang-orang yang masih kerabat bayi kembar tersebut. Mereka menilai rumah sakit gagal menjaga bayi di ruang perawatan hingga akhirnya anak pasangan Fendi dan Kiki itu tertukar.
Mereka meminta polisi memeriksa petugas medis yang bekerja selama proses persalinan dan pengawasan terhadap dua anak kembar tersebut.
Sementara itu, Kiki dan Fendi berharap polisi segera menemukan anak perempuannya. Kiki mengaku tak terima bila dugaan itu benar-benar terjadi.
"Saya tidak terima dengan kejadian ini. Anak perempuan saya harus kembali," kata Fendi.
Ilyas, kuasa hukum kedua orang tua, mengatakan polisi tengah mengusut kasus tersebut. Namun hingga berita ini dimuat, ia belum mendapat informasi soal tindak lanjut dari laporan kehilangan anak itu.
Kiki melahirkan anak kembar laki-laki dan perempuan melalui operasi cesar pada 10 Juli 2015 di RSUD Syech Yusuf. Kiki meyakini ia memiliki bayi perempuan. Sebab, ia sempat menyusui bayinya dan membersihkan anaknya usai buang air besar.
Delapan hari kemudian, Kiki dan Fendi terkejut. Sebab dua bayi kembar mereka berjenis kelamin laki-laki. Sementara bayi perempuan tak diketahui rimbanya.
"Katanya ada kesalahan dari akte kelahiran," ungkap Kiki menceritakan alasan tim medis terkait dugaan pertukaran bayi tersebut.
Namun alasan itu tak menggoyahkan Kiki dan Fendi. Mereka bersama keluarga pun melaporkan kejadian itu ke polisi. Mereka berharap polisi segera menemukan sang bayi perempuan dan pelaku yang menukar anak-anak mereka mendapat sanksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(RRN)