Penemuan bangkai kambing di Sungai Serang. Metro TV
Penemuan bangkai kambing di Sungai Serang. Metro TV

Tercemar PMK Bangkai Kambing, Warga Semarang Diimbau Tak Gunakan Air dari Sungai Serang

Whisnu Mardiansyah • 23 Juni 2022 15:13
Semarang: Penemuan 97 bangkai kambing yang terindikasi terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Sungai Serang, Kabupaten Semarang mencemari kualitas air. Warga diimbau tak menggunakan air sungai untuk aktivitas sehari-hari. 
 
Kepala Dinas Peternakan Wigati Sunu menjelaskan virus yang terbawa dari bangkai kambing itu bisa bertahan di air selama 40 hari. Dikhawatirkan air itu mengalir ke persawahan dan menempel di rerumputan.
 
"Kita khwatir virus yang menempel di rumput dimakan ternak khawatir justru akan menimbulkan penyebaran PMK pada ternak yang memakan," kata Wigati, Kamis, 23 Juni 2022.

Wigati mengimbau masyarakat untuk sementara tidak menggunakan air dari Sungai Serang untuk aktivitas sehari-hari.

Baca: Polisi Kantongi Identitas Pembuang Bangkai Kambing Terinfeksi PMK di Semarang

"Kita sudah melakukan edukasi sosialisai kepada masyarakt di sekitar sungai serang sementara jangan menggunakan air dri Sungai Serang untuk kegiatan dan minum ternak," ujarnya.
 
Polisi mengantongi identitas pembuang puluhan bangkai kambing terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)  di Sungai Serang, Desa Susukan, Kabupaten Semarang. Beberapa bukti ditemukan dan pelaku mulai diburu untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
 
Akibatnya warga sekitar sungai enggan untuk menggunakan air di sungai tersebut karena khawatir tertular virus pada bangkai hewan tersebut. 
 
Biasanya aliran sungai banyak dipergunakan oleh penduduk setempat untuk kebutuhan cuci, minum ternak dan mandi serta mengaliri sawah maupun kebun, tapi adanya kasus pembuangan puluhan bangkai kambing tersebut warga terpaksa tidak lagi mempergunakan air sungai serta menutup aliran air ke sawah.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan