Aktivitas Gunung Semeru berdasarkan pengamatan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) di Gunung Sawur Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tepantau stabil, Sabtu 11 Desember 2021/Dok. PGA Gunung Sawur.
Aktivitas Gunung Semeru berdasarkan pengamatan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) di Gunung Sawur Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tepantau stabil, Sabtu 11 Desember 2021/Dok. PGA Gunung Sawur.

Gunung Semeru Terpantau Stabil, Cuaca Cerah

Daviq Umar Al Faruq • 11 Desember 2021 11:37
Lumajang: Aktivitas Gunung Semeru berdasarkan pengamatan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) di Gunung Sawur Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tepantau stabil, Sabtu, 11 Desember 2021. Cuaca terpantau cerah memasuki hari ke delapan pasca-terjadinya erupsi Gunung Semeru.
 
Pada periode pengamatan per 11 Desember 2021 pukul 00.00-06.00 WIB, gunung setinggi 3.676 Mdpl tersebut terpantau jelas. Terpantau pula asap kawah tidak teramati.
 
"Visual gunung jelas, asap kawah tidak teramati. Teramati kepulan asap tinggi 50 meter dari kawah, arah kepulan ke utara," ungkap petugas PGA, Liswanto, Sabtu, 11 Desember 2021.

Sementara kegempaan terpantau sempat terjadi guguran dengan jumlah tiga kali amplitudo 2-3 mm dan 10-12.5 detik. Sedangkan embusan satu kali dengan amplitudo 1 mm dan durasi 50 detik. Kemudian, tektonik jauh terjadi sejumlah satu kali dengan amplitudo 10 mm, S-P 15 detik dan durasi 48 detik.
 
Baca juga: 2.000 Rumah di Lumajang Akan Direlokasi
 
Aktivitas Gunung Semeru masih dalam level II Waspada. Namun demikian masyarakat atau pengunjung tetap diimbau tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di Puncak Gunung Semeru.
 
Radius dan jarak rekomendasi tersebut akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
 
"Agar masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi. Perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan," imbuh Liswanto
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan