Awalnya, aparat gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP berbondong awalnya datang untuk mengawal petugas melakukan pengukuran lahan untuk keperluan tambang.
Namun, mereka justru melakukan intimidasi dan penangkapan warga. Mereka menindak warga yang menolak pembebasan lahan seluas 124 hektare untuk dijadikan tambang batu andesit.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Diketahui, hasil tambang batuan beku vulkanik itu akan digunakan sebagai bahan material membangun Bendungan Bener. Berikut ini fakta-fakta seputar rencana pembangunan Bendungan Bener yang kini membuat warga Desa Wadas sengsara.
1. Proyek strategis nasional
Melansir situs Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Bendungan Bener merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ditunjuk sebagai penanggung jawab proyek pembangunan Bendungan Bener
Rencananya, Bendungan Bener akan mulai dioperasikan pada 2023. Sedangkan konstruksi pembangunan bendungan telah digarap sejak 2018.
2. Kapasitas Bendungan Bener
Bendungan Bener akan memiliki kapasitas tampung seluas 100,94 meter kubik. Sumber air Bendungan Bener berasal dari Sungai Bogowonto yang menjadi salah satu sungai terbesar di Jawa Tengah.
Selain itu, Bendungan Bener juga diproyeksikan bisa menyediakan pasokan air baku sebesar 210 meter kubik per detik. Serta dapat menghasilkan listrik mencapai 6 megawatt.
3. Mengurangi potensi banjir
Menurut data Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Bendungan Bener akan mengurangi potensi terjadinya banjir. Terutama di wilayah Purworejo dan Kulonprogo dengan nilai reduksi banjir 8,73 juta meter kubik.
4. Nilai proyek mencapai Rp2,060 triliun
Total investasi yang dikucurkan untuk proyek Bendungan Bener mencapai Rp2,060 triliun. Adapun sumber dana investasi pembangunan Bendungan Bener berasal dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN).
Bendungan yang dibangun 8,5 kilometer dari Kota Purworejo itu diklaim akan mendukung proyek ketahanan pangan. Pasalnya bendungan itu diharapkan bisa mengairi lahan seluas 15.069 hektare.
Proyek berada sejauh 8,5 kilometer dari Kota Purworejo. Proyek digarap PT Brantas Abipraya (Persero), PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.