Pasaman Barat: Sekitar 400 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, terdampak gempa. Ketua Forum UMKM Pasaman Barat Ade Media Saputra memperkirakan jumlah ini belum seluruhnya.
"Data sementara hingga saat ini ada 400 UMKM terdampak. Diperkirakan ada 500 lebih UMKM karena di daerah Timbo Abu dan Mudiak Simpang masih dilakukan pendataan," kata Ade di Simpang Empat, Rabu, 23 Maret 2022.
Ia mengatakan dampak gempa itu membuat rumah pelaku UMKM hancur dan tempat usaha rusak. Tingkat kerusakan bervarasi, mulai dari ringa, sedang, hingga berat.
"Hal ini mengakibatkan mereka tidak bisa lagi menjalankan usahanya," ujarnya.
Dari data sementara, kerugian mencapau Rp8 miliar. Selain membuat rumah mereka hancur juga tempat usaha mereka tidak bisa digunakan lagi.
Baca: Jokowi Ajak Masyarakat Mencintai Produk Lokal
"Data finalnya belum direkap dan masih ada pendataan di sejumlah lokasi bersama Dinas Koperasi dan UKM Pasaman Barat. Yang terdampak sekali di Nagari Kajai, Simpang Timbo Abu dan Mudiak Simpang," ucap dia.
Hingga saat ini, sebagian pelaku usaha tutup karena tidak bisa menjalankan usahanya. Dinas Koperasi dan UKM Pasaman Barat akan mengajukan bantuan ke Kementerian Koperasi dan UKM agar mendapatkan bantuan dan uang tunai agar pelaku UMKM dapat kembali berusaha.
"Memang bencana ini menimbulkan dampak yang besar bagi pelaku UMKM. Bahkan peralatan penunjang usaha saat ini tidak ada. Salah satu contoh usaha gula aren Kajai," ucap dia.
Pasaman Barat: Sekitar 400 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (
UMKM) di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, terdampak
gempa. Ketua Forum UMKM Pasaman Barat Ade Media Saputra memperkirakan jumlah ini belum seluruhnya.
"Data sementara hingga saat ini ada 400 UMKM terdampak. Diperkirakan ada 500 lebih UMKM karena di daerah Timbo Abu dan Mudiak Simpang masih dilakukan pendataan," kata Ade di Simpang Empat, Rabu, 23 Maret 2022.
Ia mengatakan dampak gempa itu membuat rumah pelaku UMKM hancur dan tempat usaha rusak. Tingkat kerusakan bervarasi, mulai dari ringa, sedang, hingga berat.
"Hal ini mengakibatkan mereka tidak bisa lagi menjalankan usahanya," ujarnya.
Dari data sementara, kerugian mencapau Rp8 miliar. Selain membuat rumah mereka hancur juga tempat usaha mereka tidak bisa digunakan lagi.
Baca:
Jokowi Ajak Masyarakat Mencintai Produk Lokal
"Data finalnya belum direkap dan masih ada pendataan di sejumlah lokasi bersama Dinas Koperasi dan UKM Pasaman Barat. Yang terdampak sekali di Nagari Kajai, Simpang Timbo Abu dan Mudiak Simpang," ucap dia.
Hingga saat ini, sebagian pelaku usaha tutup karena tidak bisa menjalankan usahanya. Dinas Koperasi dan UKM Pasaman Barat akan mengajukan bantuan ke Kementerian Koperasi dan UKM agar mendapatkan bantuan dan uang tunai agar pelaku UMKM dapat kembali berusaha.
"Memang bencana ini menimbulkan dampak yang besar bagi pelaku UMKM. Bahkan peralatan penunjang usaha saat ini tidak ada. Salah satu contoh usaha gula aren Kajai," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)