Depok: Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, menargetkan 200.457 vaksin disuntikkan ke anak usia 6-11 tahun.
"Kita targetkan 200.457 anak, ini secara bertahap. Untuk tahap awal sudah 400 anak tervaksin," kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok Mohamad Idris, Minggu, 19 Desember 2021.
Idris mengatakan beberapa sentra vaksin dikembangkan bukan hanya di sekolah, tapi juga di rumah sakit dan Puskesmas.
Untuk penanganan covid, kata Idris, Satgas Covid-19 Kota Depok bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan. Dua dinas ini punya fungsi masing-masing. Dinas Kesehatan bertugas menyiapkan vaksin. Sedangkan Dinas Pendidikan mendata anak 6-11 tahun.
"Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan saling berkolaborasi untuk melaksanakan sasaran-sasaran, "ujar Idris.
Baca juga: Macet, Tol Jakarta Cikampek Contra Flow 14,5 Km
Ketua Satgas Covid-19 yang juga Wali Kota Depok itu menegaskan, saat ini tingkat vaksinasi di Kota Depok sudah lebih 70 persen. Sehingga Kota Depok dapat menggelar vaksinasi anak usia 6-11 tahun.
"Tingkat vaksinasi kita sudah mencapai lebih 70 persen dari target 1,6 juta," paparnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Pondok Sukma Jaya, Ihyani Nurdiena, mengatakan, pihaknya menargetkan 5.538 anak usia 6-11 tahun akan menerima suntikan vaksin covid-19. Suntik vaksin akan dilaksanakan di sekolah-sekolah se-Kelurahan Sukma Jaya.
"15 Desember kemarin atau empat hari lalu kami mulai menggelar vaksin di sekolah dan saat ini sedang berjalan," terang dia.
Targetnya, vaksinasi di wilayahnya selesai pada akhir Desember 2021. Anak yang akan divaksin harus memenuhi sejumlah syarat. Antara lain, harus dalam keadaan sehat dan tidak terkonfirmasi covid-19, berusia 6-11 tahun.
Kemudian, membawa fotokopi kartu keluarga (KK) serta menunggu empat pekan jika baru menerima imunisasi vaksin.
"Jadi, bagi yang baru mendapat immunisasi tunggu dulu empat minggu," terang Idris.
"Kami mengajak para orang tua untuk menyegerakan mengajak anak-anaknya yang berusia 6-11 tahun untuk segera mendatangi faskes-faskes yang ada," imbuhnya. (Kisar RG)
Depok: Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, menargetkan 200.457
vaksin disuntikkan ke anak usia 6-11 tahun.
"Kita targetkan 200.457 anak, ini secara bertahap. Untuk tahap awal sudah 400 anak tervaksin," kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok Mohamad Idris, Minggu, 19 Desember 2021.
Idris mengatakan beberapa sentra vaksin dikembangkan bukan hanya di sekolah, tapi juga di rumah sakit dan Puskesmas.
Untuk penanganan covid, kata Idris, Satgas Covid-19 Kota Depok bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan. Dua dinas ini punya fungsi masing-masing. Dinas Kesehatan bertugas menyiapkan vaksin. Sedangkan Dinas Pendidikan mendata anak 6-11 tahun.
"Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan saling berkolaborasi untuk melaksanakan sasaran-sasaran, "ujar Idris.
Baca juga:
Macet, Tol Jakarta Cikampek Contra Flow 14,5 Km
Ketua Satgas Covid-19 yang juga Wali Kota Depok itu menegaskan, saat ini tingkat vaksinasi di Kota Depok sudah lebih 70 persen. Sehingga Kota Depok dapat menggelar vaksinasi anak usia 6-11 tahun.
"Tingkat vaksinasi kita sudah mencapai lebih 70 persen dari target 1,6 juta," paparnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Pondok Sukma Jaya, Ihyani Nurdiena, mengatakan, pihaknya menargetkan 5.538 anak usia 6-11 tahun akan menerima suntikan vaksin covid-19. Suntik vaksin akan dilaksanakan di sekolah-sekolah se-Kelurahan Sukma Jaya.
"15 Desember kemarin atau empat hari lalu kami mulai menggelar vaksin di sekolah dan saat ini sedang berjalan," terang dia.
Targetnya, vaksinasi di wilayahnya selesai pada akhir Desember 2021. Anak yang akan divaksin harus memenuhi sejumlah syarat. Antara lain, harus dalam keadaan sehat dan tidak terkonfirmasi covid-19, berusia 6-11 tahun.
Kemudian, membawa fotokopi kartu keluarga (KK) serta menunggu empat pekan jika baru menerima imunisasi vaksin.
"Jadi, bagi yang baru mendapat immunisasi tunggu dulu empat minggu," terang Idris.
"Kami mengajak para orang tua untuk menyegerakan mengajak anak-anaknya yang berusia 6-11 tahun untuk segera mendatangi faskes-faskes yang ada," imbuhnya. (Kisar RG)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)