Yogyakarta: Masyarakat Yogayakarta yang hendak menyalatkan jenazah almarhum Ahmad Syafii Maarif terus berdatangan. Sejak disemayamkan di Masjid Besar Kauman Yogyakarta sekitar pukul 11.30 WIB, masyarakat yang menyalatkan belum terputus.
Pantauan Medcom.id, ada sebuah garis membatasi jemaah. Sejumlah petugas menjaga dan mengatur barisan masyarakat yang ingin ikut salat jenazah. Ada sekitar2-3 baris jemaah pria dan tiga baris untuk jemaah wanita.
Luqman, seorang warga Sleman, mengatakan sengaja datang ke Masjid Besar Kauman menyalatkan jenazah Ahmad Syafii Maarif. Ia mengatakan ingin memberikan penghormatan terakhir ke almarhum.
"Beliau orang yang memberikan bagian kehidupannya untuk masyatakat. Layak kita beri penghormatan," ujarnya.
Baca: Khofifah Kagumi Karya dan Pemikiran Buya Syafii Maarif
Warga Yogyakarta lain, Rohman mengatakan hal serupa. Ia mengatakan Buya Syafii telah mencurahkan tenaga dan pemikirannya untuk bangsa dan negara.
"Kami masyarakat Yogyakarta sangat berduka. Semoga beliau diterima semua amal dan dimaafkan segala kekhilafannya," ungkapnya.
Sebelumnya, diberitakan Buya Syafii Maarif meninggal pukul 10.15 WIB. Buya Syafii meninggal di Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman. Kabar itu disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Beberapa waktu belakangan, kondisi kesehatan Buya Syafii memang menurun. Sejumlah tokoh tercatat menjenguk Buya Syafii, salah satunya Presiden Joko Widodo pada 26 Maret 2022.
Catatan pihak RS PKU Gamping, Buya Syafii mendapat serangan jantung pertama kali dan dirawat pada 15 Maret lalu. Serangan jantung kedua terjadi pada 14 Mei dan dirawat hingga akhirnya dinyatakan meninggal.
Yogyakarta: Masyarakat Yogayakarta yang hendak menyalatkan jenazah almarhum
Ahmad Syafii Maarif terus berdatangan. Sejak disemayamkan di Masjid Besar Kauman Yogyakarta sekitar pukul 11.30 WIB, masyarakat yang menyalatkan belum terputus.
Pantauan Medcom.id, ada sebuah garis membatasi jemaah. Sejumlah petugas menjaga dan mengatur barisan masyarakat yang ingin ikut salat jenazah. Ada sekitar2-3 baris jemaah pria dan tiga baris untuk jemaah wanita.
Luqman, seorang warga Sleman, mengatakan sengaja datang ke Masjid Besar Kauman menyalatkan jenazah Ahmad Syafii Maarif. Ia mengatakan ingin memberikan penghormatan terakhir ke almarhum.
"Beliau orang yang memberikan bagian kehidupannya untuk masyatakat. Layak kita beri penghormatan," ujarnya.
Baca: Khofifah Kagumi Karya dan Pemikiran Buya Syafii Maarif
Warga Yogyakarta lain, Rohman mengatakan hal serupa. Ia mengatakan Buya Syafii telah mencurahkan tenaga dan pemikirannya untuk bangsa dan negara.
"Kami masyarakat Yogyakarta sangat berduka. Semoga beliau diterima semua amal dan dimaafkan segala kekhilafannya," ungkapnya.
Sebelumnya, diberitakan Buya Syafii Maarif meninggal pukul 10.15 WIB. Buya Syafii meninggal di Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman. Kabar itu disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Beberapa waktu belakangan, kondisi kesehatan Buya Syafii memang menurun. Sejumlah tokoh tercatat menjenguk Buya Syafii, salah satunya Presiden Joko Widodo pada 26 Maret 2022.
Catatan pihak RS PKU Gamping, Buya Syafii mendapat serangan jantung pertama kali dan dirawat pada 15 Maret lalu. Serangan jantung kedua terjadi pada 14 Mei dan dirawat hingga akhirnya dinyatakan meninggal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)