Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara Sulkarnain Kadir, Senin (14/2/2022). ANTARA/HO-Humas Pemkot Kendari
Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara Sulkarnain Kadir, Senin (14/2/2022). ANTARA/HO-Humas Pemkot Kendari

BOR di Kendari Masih Dibawah 20%

Antara • 15 Februari 2022 07:47
Kendari: Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sulkarnain Kadir, menyebut tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) pasien covid-19 di rumah sakit daerah setempat masih dibawah 20 persen.
 
"Alhamdulillah sampai saat ini masih di bawah 20 persen BOR kita," kata Sulkarnain, di Kendari, Senin, 14 Februari 2022.
 
Ia menjelaskan saat ini kasus aktif covid-19 di ibu kota provinsi itu tercatat di angka 400-an. Kasus aktif terdeteksi sejak 2 Februari 2022 dan terus mengalami kenaikan yang signifikan setelah sempat nihil kasus.

Sulkarnain menjelaskan, bagi warga yang terinfeksi covid-19 dan memiliki gejala sedang hingga berat dirawat di rumah sakit. Tetapi jika tidak memiliki gejala, diminta melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
 
"Jadi itu pendekatan yang kita lakukan supaya menjaga okupansi, ketersediaan BOR kita. Jadi ketersediaan tempat pelayanan kita di rumah sakit dan fasilitas kesehatan," tutur dia.
 
Baca juga: Baru 3 dari 148 Desa di Mukomuko Ajukan Dana Desa
 
Meski menjalani isolasi mandiri di rumah, ia menekankan agar warga tidak berkeliaran karena berpotensi menyebarkan virus ke orang lain.
 
"Dengan catatan di rumahnya tidak ada yang berisiko tinggi terinfeksi covid-19 yaitu lansia dan tidak ada pula yang komorbid atau penyakit penyerta. Kita izinkan untuk kemudian melakukan isolasi mandiri di rumah," ujarnya.
 
Menurut Sulkarnain, varian baru jenis Omicron telah merebak di kota yang ia pimpin. Dia pun meminta seluruh masyarakat melaksanakan vaksinasi hingga dosis penguat.
 
Ia juga menekankan agar terus disiplin menerapkan protokol kesehatan mulai memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan karena wabah pandemi ini belum berakhir bahkan mulai meningkat.
 
Meski saat ini angkat keterisian tempat tidur di daerah itu masih di bawah 20 persen, namun dia berharap tenaga kesehatan tetap siaga guna mengantisipasi jika ada lonjakan kasus yang signifikan ke depannya.
 
"Mudah-mudahan kalaupun terjadi nanti penularan yang tidak bisa kita hindarkan, maka kita berharap fasilitas kesehatan kita dan tim medis kita itu selalu siaga untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat," jelas Sulkarnain Kadir.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan