Karangasem: Mangku Mokoh, warga yang pernah mendaki Gunung Agung kala berstatus awas, kembali bikin heboh warganet. Pria ini kembali nekat naik ke kawah Gunung Agung usai erupsi freatomagmatik.
Mangku Mokoh dan Lestu mendaki gunung setinggi 3142 MDPL itu untuk melihat langsung aktivitas dari jarak dekat walau Gunung Agung masih mengeluarkan erupsi efusif. Aksi gila ini diancungi jempol Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM I Gede Suantika.
"Hebat, beruntung dia selamat," ungkap Suantika di Pos Pantau Gunung Agung, Desa Rendang, Karangasem setelah melihat langsung video berdurasi empat menit tersebut, Rabu, 13 Desember 2017.
(Baca: Heboh Video Warga Nekat Naik ke Gunung Agung)
Suantika mengatakan kandungan gas berbahaya seperti SO2 atau sulfur dan H2O dapat membunuhnya jika terhirup dalam jangka waktu yang lama. Terlebih, erupsi efusif magmatik yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
“Di sana itu di kawah, bau belerang pasti menyengat dan gas-gas lainnya juga ada, sangat berbahaya kalau terhirup,” tambahnya.
Video di akun media sosial Facebook Mangku Mokoh itu memperlihatkan kawah Gunung Agung tengah mengeluarkan asap kelabu dengan suara gemuruh yang sangat kencang.
Lubang pipa magma Gunung Agung pun mengeluarkan asap hitam, bagian pinggirnya juga telah terisi oleh material magmatik paska erupsi freato-magmatik November silam. Material piroklastik itu pun hampir memenuhi kolom kawah yang sebelumnya sedalam 300 meter kini diprediksi hanya 100 menter dari bibir kawah.
Suantika menjabarkan bahwa suara gemuruh dan asap yang terus menerus keluar itu akibat desakan dari dapur magma. “Dari bawah itu terus mendorong ke atas jadi bunyinya seperti itu,” tandasnya.
Karangasem: Mangku Mokoh, warga yang pernah mendaki Gunung Agung kala berstatus awas, kembali bikin heboh warganet. Pria ini kembali nekat naik ke kawah Gunung Agung usai erupsi freatomagmatik.
Mangku Mokoh dan Lestu mendaki gunung setinggi 3142 MDPL itu untuk melihat langsung aktivitas dari jarak dekat walau Gunung Agung masih mengeluarkan erupsi efusif. Aksi gila ini diancungi jempol Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM I Gede Suantika.
"Hebat, beruntung dia selamat," ungkap Suantika di Pos Pantau Gunung Agung, Desa Rendang, Karangasem setelah melihat langsung video berdurasi empat menit tersebut, Rabu, 13 Desember 2017.
(Baca: Heboh Video Warga Nekat Naik ke Gunung Agung)
Suantika mengatakan kandungan gas berbahaya seperti SO2 atau sulfur dan H2O dapat membunuhnya jika terhirup dalam jangka waktu yang lama. Terlebih, erupsi efusif magmatik yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
“Di sana itu di kawah, bau belerang pasti menyengat dan gas-gas lainnya juga ada, sangat berbahaya kalau terhirup,” tambahnya.
Video di akun media sosial
Facebook Mangku Mokoh itu memperlihatkan kawah Gunung Agung tengah mengeluarkan asap kelabu dengan suara gemuruh yang sangat kencang.
Lubang pipa magma Gunung Agung pun mengeluarkan asap hitam, bagian pinggirnya juga telah terisi oleh material magmatik paska erupsi freato-magmatik November silam. Material piroklastik itu pun hampir memenuhi kolom kawah yang sebelumnya sedalam 300 meter kini diprediksi hanya 100 menter dari bibir kawah.
Suantika menjabarkan bahwa suara gemuruh dan asap yang terus menerus keluar itu akibat desakan dari dapur magma. “Dari bawah itu terus mendorong ke atas jadi bunyinya seperti itu,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)