Menteri Sosial Idrus Marham melepas tim kesehatan untuk Asmat di Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 5 Februari 2018. Foto: Medcom.id/Andi Aan Pranata
Menteri Sosial Idrus Marham melepas tim kesehatan untuk Asmat di Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 5 Februari 2018. Foto: Medcom.id/Andi Aan Pranata

Mensos Lepas Tim Kesehatan Unhas untuk Asmat

Andi Aan Pranata • 05 Februari 2018 19:39
Makassar: Menteri Sosial Idrus Marham melepas tim kesehatan untuk Asmat di Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 5 Februari 2018. Tim kesehatan tersebut diterjunkan untuk membantu penanganan gizi buruk di Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua.
 
Idrus didampingi Rektor Unhas Prof Dwia Ariestina Pulubuhu melepaskan tim secara simbolis di halaman rektorat, kampus Unhas Tamalanrea, sekitar pukul 17.00 WITA. Rencananya, tim ini akan mulai diberangkatkan dari Makassar pada tahap pertama, 8 Februari 2018.
 
Rektor Dwia menyebut tim kesehatan tanggap darurat dari Unhas beranggotakan 19 orang yang terdiri dari dokter residen senior berbagai bidang. Mulai dari ahli gizi, penyakit dalam, obgyn, gigi, hingga perawat. Enam orang di antaranya juga sudah menjadi profesor berbagai bidang ilmu kesehatan.

(Baca: Pemerintah Kaji Relokasi Penduduk Asmat)
 
Dalam daftar tim, tercantum nama mantan Rektor Unhas Prof Idrus Paturusi. Selain membawa perangkat bantuan, tim ini akan tinggal selama satu bulan untuk membantu menangani masalah gizi di Asmat.
 
"Alhamdulillah, Menteri Sosial memberikan bantuan obat-obatan, makanan tambahan, nutrisi, dan peralatan yang dibutuhkan oleh masyarakat yang terkena dampak gizi buruk dan campak di Asmat," kata Dwia.
 
Mensos Lepas Tim Kesehatan Unhas untuk Asmat
Menteri Sosial Idrus Marham. Foto: Medcom.id/Andi Aan Pranata

 
Idrus mengungkapkan kejadian luar biasa gizi buruk perlu penanganan yang berkesinambungan. Sebab, menurut dia, faktornya tidak tunggal. Selain ekonomi, faktor sosial dan budaya juga memberi pengaruh.
 
Mantan Sekjen Partai Golkar ini menyebut pemerintah telah berupaya melakukan pendekatan terpadu di Papua selain gencar melakukan program penanganan medis. Salah satunya melalui pembangunan infrastruktur yang bisa berimplikasi terhadap masyarakat setempat.
 
Salah satu dampak terbesarnya adalah bisa memutus isolasi di daerah terpencil. "Kita tidak ingin setelah campak, ada lagi yang lain. Sehingga pemerintah telah menentukan bahwa pendekatan harus terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan," kata Idrus.
 
(Baca: RSUD Asmat Masih Rawat Puluhan Pasien Gizi Buruk)
 
Idrus menyatakan bahwa salah satu program utama dalam memajukan Papua adalah membuka isolasi. Dengan begitu, masyarakat bisa dengan mudah menjangkau berbagai layanan pemerintah, terutama kesehatan. Dan ini tidak berlaku hanya di Asmat.

"Di Papua, kondisinya sudah kita tahu. Rumah sakit ada di rawa-rawa. Kantor di rawa-rawa. Pemerintah sudah mencanangkan strategi pembangunan, yang diawali dengan pembangunan infrastruktur," lanjutnya.


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan