Solo: Wali Kota Solo, Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo, memastikan pelonggaran transportasi yang dilakukan Kementerian Perhubungan tak menggugurkan kewajiban karantina bagi pemudik. Rudy menjamin pemudik dikarantina di lokasi yang telah disediakan Pemkot Solo.
"Pokoknya pemudik ke Solo tetap dikarantina 14 hari di Graha Wisata Niaga. Kita tidak bisa menolak keputusan pemerintah itu, tapi saya tetap memberlakukan peraturan di Solo," tegasnya, di Solo, Selasa, 12 Mei 2020.
Bagi Rudy, kebijakan mengarantina setiap pemudik yang datang ke Kota Solo merupakan cara efektif mencegah penyebaran virus korona. Di sisi lain, pihaknya tidak bisa mengubah keputusan pemerintah pusat soal dibuka kembalinya moda transportasi.
Baca juga: 34 Ribu Warga Jepara Segera Terima BLT
"Penyebaran virus covid-19 di Kota Solo akhir-akhir ini sudah mulai stabil. Beberapa hari tidak ada penambahan pasien positif dan sebaliknya yang sembuh semakin banyak. Kita akan mempertahankan itu. Jangan sampai dengan dibukanya moda transportasi, kembali memicu penyebaran virus," ungkapnya.
Di sisi lain, jumlah pemudik di Solo masih terus bertambah. Namun demikian kenaikannya tak signifikan, sebab banyak pemudik yang merupakan warga sekitar Solo, seperti dari Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, dan lainnya.
Jumlah pemudik yang dikarantina di Graha Wisata Niaga sendiri berjumlah 136 orang. Dari jumlah itu tidak ada satu pun yang naik status dari orang dalam pemantauan (ODP) menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) maupun positif korona.
"Kalau warga Solo tidak banyak yang merantau. Yang banyak ya dari sekitar Solo," pungkasnya.
Solo: Wali Kota Solo, Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo, memastikan pelonggaran transportasi yang dilakukan Kementerian Perhubungan tak menggugurkan kewajiban karantina bagi pemudik. Rudy menjamin pemudik dikarantina di lokasi yang telah disediakan Pemkot Solo.
"Pokoknya pemudik ke Solo tetap dikarantina 14 hari di Graha Wisata Niaga. Kita tidak bisa menolak keputusan pemerintah itu, tapi saya tetap memberlakukan peraturan di Solo," tegasnya, di Solo, Selasa, 12 Mei 2020.
Bagi Rudy, kebijakan mengarantina setiap pemudik yang datang ke Kota Solo merupakan cara efektif mencegah penyebaran virus korona. Di sisi lain, pihaknya tidak bisa mengubah keputusan pemerintah pusat soal dibuka kembalinya moda transportasi.
Baca juga:
34 Ribu Warga Jepara Segera Terima BLT
"Penyebaran virus covid-19 di Kota Solo akhir-akhir ini sudah mulai stabil. Beberapa hari tidak ada penambahan pasien positif dan sebaliknya yang sembuh semakin banyak. Kita akan mempertahankan itu. Jangan sampai dengan dibukanya moda transportasi, kembali memicu penyebaran virus," ungkapnya.
Di sisi lain, jumlah pemudik di Solo masih terus bertambah. Namun demikian kenaikannya tak signifikan, sebab banyak pemudik yang merupakan warga sekitar Solo, seperti dari Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, dan lainnya.
Jumlah pemudik yang dikarantina di Graha Wisata Niaga sendiri berjumlah 136 orang. Dari jumlah itu tidak ada satu pun yang naik status dari orang dalam pemantauan (ODP) menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) maupun positif korona.
"Kalau warga Solo tidak banyak yang merantau. Yang banyak ya dari sekitar Solo," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)
