Sleman: Peningkatan mobilitas warga diduga menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Setelah jumlah penambahan kasus di bawah 10 dan sempat nihil, namun bertambah 16 kasus pada Minggu, 19 Juli 2020.
"Yang jelas akibat pelonggaran aturan perjalanan di mana-mana dan adanya keharusan uji swab," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo saat dihubungi, Senin, 20 Juli 2020.
Baca: 20 Karyawan Bank Sumsel Babel Positif Covid-19
Joko memperkirakan mobilitas manusia dari satu lokasi ke lokasi lain memperbesar potensi risiko tertular ataupun menularkan covid-19. Apalagi orang itu bergerak dari maupun ke zona merah, bahkan hitam, penyebaran covid-19.
Joko mencontohkan kasus baru covid-19 yang terjadi di Sleman. Beberapa di antaranya akibat adanya kontak dengan warga dari Surabaya, Bogor, dan Kalimantan Selatan.
Selain itu adapula kasus warga yang terjangkit covid-19 saat menjalani praktik sebagai tenaga medis. Dalam proses pengecekan, laki-laki 35 tahun tersebut diketahui positif terinfeksi covid-19.
"Infonya yang bersangkutan mau ambil pendidikan lanjut di FKKMK UGM (Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada) dan harus menjalani screening dan ternyata hasilnya positif," jelasnya.
Joko mengaku jajarannya telah melakukan diskusi dan konsultasi dengan pakar dari FKKMK UGM. Ia mengatakan mendapatkan sejumlah rekomendasi yang bisa dijalankan.
"Kedepan mungkin akan semakin meningkat karena memang kami rencanakan screening masif lagi. Mulai dari tenaga kesehatan, pendidikan, dan kerumunan," ujar Joko.
Sleman: Peningkatan mobilitas warga diduga menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Setelah jumlah penambahan kasus di bawah 10 dan sempat nihil, namun bertambah 16 kasus pada Minggu, 19 Juli 2020.
"Yang jelas akibat pelonggaran aturan perjalanan di mana-mana dan adanya keharusan uji swab," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo saat dihubungi, Senin, 20 Juli 2020.
Baca:
20 Karyawan Bank Sumsel Babel Positif Covid-19
Joko memperkirakan mobilitas manusia dari satu lokasi ke lokasi lain memperbesar potensi risiko tertular ataupun menularkan covid-19. Apalagi orang itu bergerak dari maupun ke zona merah, bahkan hitam, penyebaran covid-19.
Joko mencontohkan kasus baru covid-19 yang terjadi di Sleman. Beberapa di antaranya akibat adanya kontak dengan warga dari Surabaya, Bogor, dan Kalimantan Selatan.
Selain itu adapula kasus warga yang terjangkit covid-19 saat menjalani praktik sebagai tenaga medis. Dalam proses pengecekan, laki-laki 35 tahun tersebut diketahui positif terinfeksi covid-19.
"Infonya yang bersangkutan mau ambil pendidikan lanjut di FKKMK UGM (Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada) dan harus menjalani screening dan ternyata hasilnya positif," jelasnya.
Joko mengaku jajarannya telah melakukan diskusi dan konsultasi dengan pakar dari FKKMK UGM. Ia mengatakan mendapatkan sejumlah rekomendasi yang bisa dijalankan.
"Kedepan mungkin akan semakin meningkat karena memang kami rencanakan screening masif lagi. Mulai dari tenaga kesehatan, pendidikan, dan kerumunan," ujar Joko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)