Bogor: Pembuat herbal antibodi covid-19, Hadi Pranoto, enggan membeberkan latar pendidikan atau riwayat akademis yang ia tempuh. Ia mengaku tak ingin publik sibuk menggunjingkan titel profesor yang disandangnya alih-alih temuan obat virus korona.
"Anggap saja saya tidak sekolah, saya tidak mau riwayat pendidikan saya jadi polemik. Terserah mau dianggap apa oleh masyarakat," ungkap Hadi, di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin, 3 Agustus 2020.
Hadi menegaskan riwayat pendidikan bukan hal yang perlu diungkit atau dibesar-besarkan. "Di-close saja lah. Kita fokus pada obat herbal yang mampu menangkal virus covid-19 ini."
Dia berharap obat herbal hasil temuannya mampu membuat Indonesia bangkit. Bagi dia, Indonesia merupakan negara kaya sebab sebagian besar bahan pembuat herbal antibodi covid-19 hanya ada di Indonesia.
"Pemerintah juga harus memberikan dukungan terhadap para peneliti, memberi ruang seluas-luasnya kepada peneliti melakukan riset," ungkapnya.
Hadi Pranoto versi UMM
Sementara itu, melansir Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) nama Hadi Pranoto tercatat sebagai alumnus strata I (sarjana) 1994 dengan gelar S.P pada Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur.
Namun, Sekretaris Humas dan Protokoler UMM, Mohammad Isnaini, menampik penemu obat covid-19 yang belakangan viral itu bagian dari kampus UMM.
"Nama itu (Hadi Pranoto) memang alumnus UMM, tapi bukan orang (yang viral) itu. Hanya nama yang sama. Sudah kami lacak dan dia bukan bagian dari alumni," tegas Isnaini.
Hal serupa disampaikan Dekan Fakultas Pertanian-Peternakan UMM, David Hermawan. Ia mengaku mengenal Hadi Pranoto sebagai ahli agroteknologi, bukan mikrobiologi.
"Hadi Pranoto yang dari UMM itu saat ini masih lektor, belum profesor. Kedua orang ini berbeda," jelas dia.
Bogor: Pembuat herbal antibodi covid-19, Hadi Pranoto, enggan membeberkan latar pendidikan atau riwayat akademis yang ia tempuh. Ia mengaku tak ingin publik sibuk menggunjingkan titel profesor yang disandangnya alih-alih temuan obat virus korona.
"Anggap saja saya tidak sekolah, saya tidak mau riwayat pendidikan saya jadi polemik. Terserah mau dianggap apa oleh masyarakat," ungkap Hadi, di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin, 3 Agustus 2020.
Hadi menegaskan riwayat pendidikan bukan hal yang perlu diungkit atau dibesar-besarkan. "Di-
close saja lah. Kita fokus pada obat herbal yang mampu menangkal virus covid-19 ini."
Dia berharap obat herbal hasil temuannya mampu membuat Indonesia bangkit. Bagi dia, Indonesia merupakan negara kaya sebab sebagian besar bahan pembuat herbal antibodi covid-19 hanya ada di Indonesia.
"Pemerintah juga harus memberikan dukungan terhadap para peneliti, memberi ruang seluas-luasnya kepada peneliti melakukan riset," ungkapnya.
Hadi Pranoto versi UMM
Sementara itu, melansir Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) nama Hadi Pranoto tercatat sebagai alumnus strata I (sarjana) 1994 dengan gelar S.P pada Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur.
Namun, Sekretaris Humas dan Protokoler UMM, Mohammad Isnaini, menampik penemu obat covid-19 yang belakangan viral itu bagian dari kampus UMM.
"Nama itu (Hadi Pranoto) memang alumnus UMM, tapi bukan orang (yang viral) itu. Hanya nama yang sama. Sudah kami lacak dan dia bukan bagian dari alumni," tegas Isnaini.
Hal serupa disampaikan Dekan Fakultas Pertanian-Peternakan UMM, David Hermawan. Ia mengaku mengenal Hadi Pranoto sebagai ahli agroteknologi, bukan mikrobiologi.
"Hadi Pranoto yang dari UMM itu saat ini masih lektor, belum profesor. Kedua orang ini berbeda," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)