Tangerang: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang Selatan menargetkan 80 ribu dari 400 ribu kepala keluarga mengisi sensus penduduk online. Sisanya dilakukan melalui wawancara atau offline
"Target kita untuk SPO (sensus penduduk online) 20 persen atau 80 ribu kepala keluarga (KK) dari sekitar 400 ribu KK yang ada di Tangsel," terang Kepala BPS Kota Tangsel, Ahmad Widijanto, di kantornya, Jalan Raya Puspiptek, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten, Senin, 24 Februari 2020.
Dia mengklaim BPS Tangsel terus menyosialisasikan program SPO ke warga Tangsel melalui kantor kecamatan, kelurahan, dan komunitas. Tercatat, sebanyak 2.400 KK telah mengisi data selama sepekan dibukanya SPO.
"Dari jumlah itu, baru sekitar 1.300 KK yang benar melakukan pengisian. Sisanya masih terdapat kesalahan dan kekurangan data seperti nomor akta yang lupa atau pengisian data yang terlewat," terang dia.
Baca: Pemkab Bekasi Minta Camat Sosialisasikan Sensus Penduduk
Ahmad mengaku masih ada perbedaan data kependudukan antara Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Tangsel dan BPS, terkait jumlah penduduk. Dia menyebut ada selisih 40 ribu KK.
"Dengan ini nanti akan terpetakan. Karena banyak warga penghuni Tangsel, tapi tidak ber KTP Tangsel," ucap Ahmad.
Dia melanjutkan nantinya warga yang belum melakukan SPO akan didata langsung. Pendataan dilakukan secara door to door.
"Jadi buat masyarakat terutama yang sibuk lebih baik mengisi online. Hanya mengisi NIK, dan KK nanti dia match tinggal isi kolom. Kalau untuk offline door to door nanti di Bulan Juli," ujarnya.
Tangerang: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang Selatan menargetkan 80 ribu dari 400 ribu kepala keluarga mengisi sensus penduduk
online. Sisanya dilakukan melalui wawancara atau
offline
"Target kita untuk SPO (sensus penduduk online) 20 persen atau 80 ribu kepala keluarga (KK) dari sekitar 400 ribu KK yang ada di Tangsel," terang Kepala BPS Kota Tangsel, Ahmad Widijanto, di kantornya, Jalan Raya Puspiptek, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten, Senin, 24 Februari 2020.
Dia mengklaim BPS Tangsel terus menyosialisasikan program SPO ke warga Tangsel melalui kantor kecamatan, kelurahan, dan komunitas. Tercatat, sebanyak 2.400 KK telah mengisi data selama sepekan dibukanya SPO.
"Dari jumlah itu, baru sekitar 1.300 KK yang benar melakukan pengisian. Sisanya masih terdapat kesalahan dan kekurangan data seperti nomor akta yang lupa atau pengisian data yang terlewat," terang dia.
Baca: Pemkab Bekasi Minta Camat Sosialisasikan Sensus Penduduk
Ahmad mengaku masih ada perbedaan data kependudukan antara Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Tangsel dan BPS, terkait jumlah penduduk. Dia menyebut ada selisih 40 ribu KK.
"Dengan ini nanti akan terpetakan. Karena banyak warga penghuni Tangsel, tapi tidak ber KTP Tangsel," ucap Ahmad.
Dia melanjutkan nantinya warga yang belum melakukan SPO akan didata langsung. Pendataan dilakukan secara
door to door.
"Jadi buat masyarakat terutama yang sibuk lebih baik mengisi online. Hanya mengisi NIK, dan KK nanti dia match tinggal isi kolom. Kalau untuk
offline door to door nanti di Bulan Juli," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)