Dokter hewan dari Dinas Pertanian Kota Padang menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada seekor sapi saat Vaksinasi PMK Hewan Ternak di Padang, Sumatera Barat, Rabu (29/6/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi/Lmo/wsj.
Dokter hewan dari Dinas Pertanian Kota Padang menyuntikkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada seekor sapi saat Vaksinasi PMK Hewan Ternak di Padang, Sumatera Barat, Rabu (29/6/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi/Lmo/wsj.

Pemkot Padang Temukan 2 Kasus Baru PMK Menjangkit Sapi

Antara • 13 Oktober 2022 19:12
Padang: Pemerintah Kota Padang, Sumatra Barat, melalui Dinas Pertanian menemukan dua kasus sapi baru yang terkena penyakit kaki dan mulut (PMK). Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Syahrial Kamat mengatakan kasus baru tersebut dilaporkan pada Kamis ini dan langsung dilakukan penindakan.
 
Sementara, 19 ekor sapi yang sebelumnya terjangkit PMK sudah pulih dan kembali dalam kondisi normal setelah mendapatkan perawatan di kandang masing-masing.
 
"Sapi itu di kandang pemiliknya dan kita dari Dinas Pertanian melakukan pendampingan terhadap peternak," kata dia di Padang, Sumbar, Kamis, 13 Oktober 2022.

"Alhamdulillah semua sapi yang terdampak bisa sembuh kembali. Kita pernah usulkan untuk sapi yang terkena itu dipotong langsung, namun berkat perawatan semua bisa sembuh," imbuhnya.
 
Baca: Kasus Sembuh PMK di Provinsi Bengkulu Mencapai 11.142 Hewan

Pihaknya juga terus melakukan edukasi kepada peternak agar lebih memperhatikan kondisi sapi milik mereka dan apabila ada gejala sakit diderita sapi maka harus dipisahkan dahulu dari yang lain.
 
Selain itu, untuk pakan sapi juga harus diperhatikan agar mereka mendapatkan gizi yang maksimal sehingga tidak mudah terserang virus. Pemerintah Kota Padang pada Kamis ini juga baru menerima bantuan vaksin dari pemerintah pusat untuk 2.000 dosis sapi yang ada di kota setempat.
 
"Alhamdulillah, hari ini baru datang dan akan kita sebar kepada sapi agar menghambat penyebaran virus PMK ini," kata dia.
 
Pihaknya memiliki standar menurunkan petugas yang melakukan pengawasan terhadap sapi di lapangan yang dimulai dengan tahap sosialisasi kepada peternak. Setelah tahap sosialisasi ini selesai dilanjutkan dengan vaksinasi lalu tahap ketiga yakni tahap penandaan.
 
"Meski ada peternak yang menolak sapi mereka diberikan vaksin,kita tetap berupaya melakukan edukasi agar sapi ini memiliki daya tahan terhadap virus," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan