medcom.id, Bandung: Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, meminta kepada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi agar kuota transmigrasi untuk Jawa Barat ditambah tiga kali lipat. Sebab, permintaan kuota transmigrasi dari provinsi lain ke Jabar relatif tinggi.
"Permintaan tambahan transmigran asal Jabar, datang dari berbagai tempat atau daerah. Hanya saja kan kita dikuota oleh kementerian transmigrasi," kata Ahmad Heryawan di Bandung, Selasa (17/2/2015).
Menurut dia, sejumlah daerah yang meminta tambahan kuota transmigran dari Jawa Barat adalah Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.
"Mungkin alasan banyak daerah yang minta tambahan transmigran dari Jabar karena warganya yang bageur (baik) dan gampang diatur," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Aher, pemprov segera mengirimkan surat permintaan tambahan kuota transmigran asal Jawa Barat kepada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Dia berharap permintaannya dikabulkan.
Sementara itu, Asisten Daerah (Asda) III Pemerintah Provinsi Jabar Ahmad Hadadi menambahkan program transmigrasi diharapkan bisa mengurangi kemiskinan karena dapat menghasilkan usaha-usaha baru.
Berdasarkan data Pemprov Jabar pada 2012, kuota transmigrasi hanya 680 Kepala Keluarga (KK). Lalu pada 2013 sebanyak 435 KK dan 2014, sebanyak 130 KK.
medcom.id, Bandung: Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, meminta kepada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi agar kuota transmigrasi untuk Jawa Barat ditambah tiga kali lipat. Sebab, permintaan kuota transmigrasi dari provinsi lain ke Jabar relatif tinggi.
"Permintaan tambahan transmigran asal Jabar, datang dari berbagai tempat atau daerah. Hanya saja kan kita dikuota oleh kementerian transmigrasi," kata Ahmad Heryawan di Bandung, Selasa (17/2/2015).
Menurut dia, sejumlah daerah yang meminta tambahan kuota transmigran dari Jawa Barat adalah Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.
"Mungkin alasan banyak daerah yang minta tambahan transmigran dari Jabar karena warganya yang
bageur (baik) dan gampang diatur," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Aher, pemprov segera mengirimkan surat permintaan tambahan kuota transmigran asal Jawa Barat kepada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Dia berharap permintaannya dikabulkan.
Sementara itu, Asisten Daerah (Asda) III Pemerintah Provinsi Jabar Ahmad Hadadi menambahkan program transmigrasi diharapkan bisa mengurangi kemiskinan karena dapat menghasilkan usaha-usaha baru.
Berdasarkan data Pemprov Jabar pada 2012, kuota transmigrasi hanya 680 Kepala Keluarga (KK). Lalu pada 2013 sebanyak 435 KK dan 2014, sebanyak 130 KK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BOB)