Badung: Pemilik usaha kerajinan penyamakan kulit bernama Boy Don Tambunan dan tiga pekerja bernama Rivaldo Simagunsong, Ardi Silitonga, dan Jaksa Napitupulu, ditemukan tewas karena keracunan gas kimia yang bocor pada sebuah rumah toko (ruko) lantai dua, Perum Taman Griya Nomor 49B, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
"Iya (ada yang tewas karena keracunan), empat orang, salah satunya pemilik ruko yang juga meninggal di RS Bali Jimbaran, sedangkan tiga pekerjanya meninggal di lokasi kejadian," kata Kapolsek Kuta Selatan, AKP Yusak Agustinus, Sabtu, 19 Desember 2020.
Ia mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu pagi sekitar pukul 10.20 WITA, diduga terjadi kebocoran gas atau cairan kimia yang digunakan untuk proses kerajinan penyamakan kulit.
"Penanganan awal yaitu mengevakuasi korban oleh Basarnas menggunakan tabung pengaman, karena di TKP bau gas masih menyengat," ujar Yusak.
Baca juga: Sampah Medis Covid-19 di Jepara Menumpuk di TPA
Hingga saat ini, kepolisian belum bisa melakukan identifikasi dan penyelidikan lebih lanjut, karena bau di sekitar lokasi kejadian masih menyengat.
"Belum tahu karena apa, kita belum bisa masuk karena masih bau gas," imbuhnya.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar Gede Darmada mengatakan ada empat orang korban yang meninggal, karena gas beracun yang bocor.
"Mereka sedang melakukan kegiatan usaha penyamakan kulit. Tiba-tiba saja musibah tersebut terjadi. Laporan yang kami terima, ada korban gas beracun, beberapa orang selamat, tapi empat lainnya meninggal," ungkap Darmada.
Selanjutnya berselang 40 menit, seluruh korban telah dikeluarkan dan langsung dibawa ke RSUP Sanglah menggunakan ambulans BPBD Badung.
Badung: Pemilik usaha kerajinan penyamakan kulit bernama Boy Don Tambunan dan tiga pekerja bernama Rivaldo Simagunsong, Ardi Silitonga, dan Jaksa Napitupulu, ditemukan tewas karena keracunan gas kimia yang bocor pada
sebuah rumah toko (ruko) lantai dua, Perum Taman Griya Nomor 49B, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
"Iya (ada yang tewas karena keracunan), empat orang, salah satunya pemilik ruko yang juga meninggal di RS Bali Jimbaran, sedangkan tiga pekerjanya meninggal di lokasi kejadian," kata Kapolsek Kuta Selatan, AKP Yusak Agustinus, Sabtu, 19 Desember 2020.
Ia mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu pagi sekitar pukul 10.20 WITA, diduga terjadi kebocoran gas atau cairan kimia yang digunakan untuk proses kerajinan penyamakan kulit.
"Penanganan awal yaitu mengevakuasi korban oleh Basarnas menggunakan tabung pengaman, karena di TKP bau gas masih menyengat," ujar Yusak.
Baca juga:
Sampah Medis Covid-19 di Jepara Menumpuk di TPA
Hingga saat ini, kepolisian belum bisa melakukan identifikasi dan penyelidikan lebih lanjut, karena bau di sekitar lokasi kejadian masih menyengat.
"Belum tahu karena apa, kita belum bisa masuk karena masih bau gas," imbuhnya.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar Gede Darmada mengatakan ada empat orang korban yang meninggal, karena gas beracun yang bocor.
"Mereka sedang melakukan kegiatan usaha penyamakan kulit. Tiba-tiba saja musibah tersebut terjadi. Laporan yang kami terima, ada korban gas beracun, beberapa orang selamat, tapi empat lainnya meninggal," ungkap Darmada.
Selanjutnya berselang 40 menit, seluruh korban telah dikeluarkan dan langsung dibawa ke RSUP Sanglah menggunakan ambulans BPBD Badung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
