Yogyakarta: Racun sianida bisa merusak organ tubuh manusia bila dikonsumsi bahkan bisa menyebabkan kematian. Ternyata, kandungan senyawa sianida juga terdapat di tanaman.
"Kalau di tanaman (kandungan senyawa sianida) ada di daun singkong (ketela pohung). Daun singkong mengandung sianida," kata Peneliti sekaligus dosen Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi, Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi UGM, Arief Nurrochmad dihubungi di Yogyakarta, Rabu, 5 Mei 2021.
Menurut Arief, daun singkong pohung memang bisa dikonsumsi. Namun, konsumsi daun singkong berlebihan akan berdampak memabukkan.
"Bisa memunculkan efek toksik (racun) kalau terlalu banyak. Kalau cuma makan untuk sayur sedikit tidak menyebabkan keracunan," kata dia.
Baca: Sianida Menyerang Organ Tubuh yang Vital
Biasanya, senyawa sianida ini terasa pahit saat dicecap. Termasuk daun singkong yang sebagian terasa pahit jika cara memasaknya tidak benar.
Begitupun racun sianida. Arief mengatakan, racun sianida akan terasa pahit bila dicecap lidah. Selain pahit, racun tersebut juga tidak berbau bila dihirup.
Dalam konteks ini, anak pengemudi ojek online di Kabupaten Bantul memang sempat mencecap rasa pahit saat memakan sate mengandung sianida. Nahas, bocah berusia 10 tahun itu akhirnya meninggal karena menelan sate mengandung sianida yang salah sasaran.
"Saat dirasakan itu baru pahit (seperti) almond. Makanya anaknya habis makan (merasakan) pahit, lalu minum air," kata dia.
Ia menambahkan, kasus makanan mengandung sianida di Bantul hampir serupa dengan kopi mengandung racun serupa yang terjadi di Jakarta 2016 silam. Mirna yang menenggak kopi yang ditaburi racun sianida oleh Jessica Wongso akhirnya juga meninggal.
"Sama, mau dimasukkan ke makanan atau minuman. Racun itu tak berbau. Gak terasa itu. Mirna atau anak itu gak membau," ungkapnya.
Yogyakarta: Racun
sianida bisa merusak organ tubuh manusia bila dikonsumsi bahkan bisa menyebabkan kematian. Ternyata, kandungan senyawa sianida juga terdapat di tanaman.
"Kalau di tanaman (kandungan senyawa sianida) ada di daun singkong (ketela pohung). Daun singkong mengandung sianida," kata Peneliti sekaligus dosen Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi, Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi UGM, Arief Nurrochmad dihubungi di Yogyakarta, Rabu, 5 Mei 2021.
Menurut Arief, daun singkong pohung memang bisa dikonsumsi. Namun, konsumsi daun singkong berlebihan akan berdampak memabukkan.
"Bisa memunculkan efek toksik (racun) kalau terlalu banyak. Kalau cuma makan untuk sayur sedikit tidak menyebabkan keracunan," kata dia.
Baca:
Sianida Menyerang Organ Tubuh yang Vital
Biasanya, senyawa sianida ini terasa pahit saat dicecap. Termasuk daun singkong yang sebagian terasa pahit jika cara memasaknya tidak benar.
Begitupun racun sianida. Arief mengatakan, racun sianida akan terasa pahit bila dicecap lidah. Selain pahit, racun tersebut juga tidak berbau bila dihirup.
Dalam konteks ini, anak pengemudi ojek online di Kabupaten Bantul memang sempat mencecap rasa pahit saat memakan sate mengandung sianida. Nahas, bocah berusia 10 tahun itu akhirnya meninggal karena menelan sate mengandung sianida yang salah sasaran.
"Saat dirasakan itu baru pahit (seperti) almond. Makanya anaknya habis makan (merasakan) pahit, lalu minum air," kata dia.
Ia menambahkan, kasus makanan mengandung sianida di Bantul hampir serupa dengan kopi mengandung racun serupa yang terjadi di Jakarta 2016 silam. Mirna yang menenggak kopi yang ditaburi racun sianida oleh Jessica Wongso akhirnya juga meninggal.
"Sama, mau dimasukkan ke makanan atau minuman. Racun itu tak berbau. Gak terasa itu. Mirna atau anak itu gak membau," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)