Sumenep: Sebanyak tiga sekolah di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, yakni SMA Negeri 1 Sumenep, SMK Negeri 1 Sumenep, dan SLB Negeri Saronggi, melakukan uji coba kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. Uji coba dipantau langsung oleh Satgas Penanganan Covid-19 setempat.
"Monitoring ini merupakan yang kedua. Yang pertama pada 12 Agustus 2020. Sekarang banyak kemajuan dalam penerapan protokol kesehatan," kata Sekretaris I Satgas Penanganan Covid-19 Sumenep, Abd Rahman Riadi, Selasa, 18 Agustus 2020.
Ia menilai secara keseluruhan ketiga sekolah itu sudah layak menerapkan KBM tatap muka. Namun kepastian waktu pengaktifan sekolah secara langsung menunggu keputusan bupati.
"Sesuai perintah Bapak Bupati, harus dilakukan verifikasi lapangan. Hasilnya dari monitoring ini kita akan serahkan ke Bapak Bupati sebagai dasar diberikan izin tatap muka atau bagaimana nanti ke depannya," sebut dia.
Baca juga: Pelajar Tak Mampu di Solo Akan Dapat Smartphone Gratis
Abd Rahman menjelaskan, terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi sekolah agar bisa menggelar KBM tatap muka. Salah satunya persetujuan wali siswa dan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Sumenep Syamsul Arifin menambahkan, dalam uji coba itu jumlah siswa yang melaksanakan KBM dibatasi hanya 25 persen dari total kapasitas sekolah. Jam pelajaran pun hanya sebanyak empat,
"Hari ini seharusnya dilakukan uji coba, namun kita lakukan persiapan secara matang dulu. Tidak masalah, lebih baik kita melakukan tindakan preventif dari pada kuratif. Kita lakukan apa yang menjadi ketentuan protokol kesehatan," jelas Syamsul
Menurut Syamsul, uji coba KBM tatap muka untuk tiga sekolah akan dilakukan hingga akhir Agustus 2020. Jika tidak ada kendala, pada September semua sekolah jenjang SMA sederajat bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Sumenep: Sebanyak tiga sekolah di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, yakni SMA Negeri 1 Sumenep, SMK Negeri 1 Sumenep, dan SLB Negeri Saronggi, melakukan uji coba kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. Uji coba dipantau langsung oleh Satgas Penanganan Covid-19 setempat.
"
Monitoring ini merupakan yang kedua. Yang pertama pada 12 Agustus 2020. Sekarang banyak kemajuan dalam penerapan protokol kesehatan," kata Sekretaris I Satgas Penanganan Covid-19 Sumenep, Abd Rahman Riadi, Selasa, 18 Agustus 2020.
Ia menilai secara keseluruhan ketiga sekolah itu sudah layak menerapkan KBM tatap muka. Namun kepastian waktu pengaktifan sekolah secara langsung menunggu keputusan bupati.
"Sesuai perintah Bapak Bupati, harus dilakukan verifikasi lapangan. Hasilnya dari monitoring ini kita akan serahkan ke Bapak Bupati sebagai dasar diberikan izin tatap muka atau bagaimana nanti ke depannya," sebut dia.
Baca juga:
Pelajar Tak Mampu di Solo Akan Dapat Smartphone Gratis
Abd Rahman menjelaskan, terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi sekolah agar bisa menggelar KBM tatap muka. Salah satunya persetujuan wali siswa dan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Sumenep Syamsul Arifin menambahkan, dalam uji coba itu jumlah siswa yang melaksanakan KBM dibatasi hanya 25 persen dari total kapasitas sekolah. Jam pelajaran pun hanya sebanyak empat,
"Hari ini seharusnya dilakukan uji coba, namun kita lakukan persiapan secara matang dulu. Tidak masalah, lebih baik kita melakukan tindakan preventif dari pada kuratif. Kita lakukan apa yang menjadi ketentuan protokol kesehatan," jelas Syamsul
Menurut Syamsul, uji coba KBM tatap muka untuk tiga sekolah akan dilakukan hingga akhir Agustus 2020. Jika tidak ada kendala, pada September semua sekolah jenjang SMA sederajat bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)