Tangerang: Kelompok King of The King di Tangerang, Banten punya cara khusus dalam merekrut anggota. Alih-alih terbuka, kelompok tersebut memilih menjaring anggotanya satu per satu secara personal.
"Pokoknya mereka itu diam-diam, cuma mengajak. Misalnya dia punya teman lalu ajak, teman lainnya siapa diajak lagi, terus berantai seperti itu. Perekrutannya tidak masif," ujar Kasatreskrim Polres Metro Tangerang Kota AKBP Burhanuddin, Jumat, 31 Januari 2020.
Menurut Burhan, perekrutan anggota King of The King sama halnya dengan sistem bisnis berjenjang, masyarakat yang mau menjadi anggota wajib setor uang keanggotaan. Jumlahnya beragam mulai dari Rp500 ribu sampai Rp1,5 juta.
"Jadi pesertanya bayar sejumlah uang. Iming-imingnya sewaktu-waktu akan cair uang sampai Rp3 miliar. Mereka harus bayar, setor bisa lewat rekening, ada setor tunai juga. Pola itu hanya untuk perekrutan di wilayah Tangerang saja," jelas dia.
Menurut Burhanuddin semua anggota yang sudah membayar iuran tercatat di dalam sebuah buku. Tak hanya itu, identitas anggota juga tercantum lengkap dari alamat rumah, foto, hingga nomor telepon.
"Anggotanya sudah ratusan dan tercatat setelah memberikan uang keanggotaan. Sementara laporan korban belum ada. Ratusan anggota tersebut diketahui karena sudah ada data di pembukuan mereka," jelasnya.
Tangerang: Kelompok King of The King di Tangerang, Banten punya cara khusus dalam merekrut anggota. Alih-alih terbuka, kelompok tersebut memilih menjaring anggotanya satu per satu secara personal.
"Pokoknya mereka itu diam-diam, cuma mengajak. Misalnya dia punya teman lalu ajak, teman lainnya siapa diajak lagi, terus berantai seperti itu. Perekrutannya tidak masif," ujar Kasatreskrim Polres Metro Tangerang Kota AKBP Burhanuddin, Jumat, 31 Januari 2020.
Menurut Burhan, perekrutan anggota King of The King sama halnya dengan sistem bisnis berjenjang, masyarakat yang mau menjadi anggota wajib setor uang keanggotaan. Jumlahnya beragam mulai dari Rp500 ribu sampai Rp1,5 juta.
"Jadi pesertanya bayar sejumlah uang. Iming-imingnya sewaktu-waktu akan cair uang sampai Rp3 miliar. Mereka harus bayar, setor bisa lewat rekening, ada setor tunai juga. Pola itu hanya untuk perekrutan di wilayah Tangerang saja," jelas dia.
Menurut Burhanuddin semua anggota yang sudah membayar iuran tercatat di dalam sebuah buku. Tak hanya itu, identitas anggota juga tercantum lengkap dari alamat rumah, foto, hingga nomor telepon.
"Anggotanya sudah ratusan dan tercatat setelah memberikan uang keanggotaan. Sementara laporan korban belum ada. Ratusan anggota tersebut diketahui karena sudah ada data di pembukuan mereka," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)