Jayapura: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menginvestigasi penyebab jatuhnya pesawat Mission Aviation Fellowship (MAF) type Kodiak PK-MC K-100 di Danau Sentani, Jayapura, Papua. Global Positioning System (GPS) pada pesawat itu telah diambil, dan segera dikirim ke Jakarta untuk disellidiki.
Perwakilan KNKT Papua, Norbertus Tunyanan, menuturkan pesawat tersebut tidak memiliki kotak hitam maupun voice recorder. Tapi memiliki GPS yang menyimpan data dan parameter pesawat.
"Data GPS bisa dianimasikan untuk mengetahui pergerakan pesawat, kecepatan perputaran engine, kita berharap GPS tidak rusak," kata Norbertus, Kamis, 14 Mei 2020.
Baca: Kronologi Jatuhnya Pesawat di Danau Sentani
Dia mengungkap GPS masih dipegang pihak MAF. GPS tersebut akan diserahkan ke KNKT esok, Jumat, 14 Mei 2020, selanjutnya dikirim ke Jakarta untuk diselidiki.
"Pesawat juga sudah ditarik masyarakat ke pinggir danau," ujarnya.
Pesawat tersebut jatuh pada Selasa, 12 Mei 2020, di Danau Sentani, Jayapura, Papua. Kecelakaan itu menyebakan pilot berkebangsaan Amerika, Joice Lin meninggal.
Pesawat dinyatakan jatuh sekitar pukul 06.29 WIT. Namun sesaat setelah take-off dari Bandara Sentani pukul 06.27 WIT, pesawat menyatakan Mayday dan meminta Return to Base (RTB). Namun pesawat kemudian hilang di monitor radar, pada ketinggian 900 kaki.
Pesawat melayani penerbangan tidak berjadwal, dengan rute penerbangan Sentani (WAJJ)-Tolikara (WAVS). Pesawat membawa muatan kargo dengan satu kru pesawat tanpa penumpang.
Jayapura: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menginvestigasi penyebab jatuhnya pesawat Mission Aviation Fellowship (MAF) type Kodiak PK-MC K-100 di Danau Sentani, Jayapura, Papua. Global Positioning System (GPS) pada pesawat itu telah diambil, dan segera dikirim ke Jakarta untuk disellidiki.
Perwakilan KNKT Papua, Norbertus Tunyanan, menuturkan pesawat tersebut tidak memiliki kotak hitam maupun
voice recorder. Tapi memiliki GPS yang menyimpan data dan parameter pesawat.
"Data GPS bisa dianimasikan untuk mengetahui pergerakan pesawat, kecepatan perputaran engine, kita berharap GPS tidak rusak," kata Norbertus, Kamis, 14 Mei 2020.
Baca: Kronologi Jatuhnya Pesawat di Danau Sentani
Dia mengungkap GPS masih dipegang pihak MAF. GPS tersebut akan diserahkan ke KNKT esok, Jumat, 14 Mei 2020, selanjutnya dikirim ke Jakarta untuk diselidiki.
"Pesawat juga sudah ditarik masyarakat ke pinggir danau," ujarnya.
Pesawat tersebut jatuh pada Selasa, 12 Mei 2020, di Danau Sentani, Jayapura, Papua. Kecelakaan itu menyebakan pilot berkebangsaan Amerika, Joice Lin meninggal.
Pesawat dinyatakan jatuh sekitar pukul 06.29 WIT. Namun sesaat setelah take-off dari Bandara Sentani pukul 06.27 WIT, pesawat menyatakan Mayday dan meminta Return to Base (RTB). Namun pesawat kemudian hilang di monitor radar, pada ketinggian 900 kaki.
Pesawat melayani penerbangan tidak berjadwal, dengan rute penerbangan Sentani (WAJJ)-Tolikara (WAVS). Pesawat membawa muatan kargo dengan satu kru pesawat tanpa penumpang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)