Kulon Progo: Penumpang KA Argo Semeru sempat ada yang hampir tertemper KA Argo Wilis saat peristiwa kecelakaan di jalur Dusun Kalimenur, Desa Sukoreno, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Yang bersangkutan saat itu hendak memecahkan kaca kereta lantaran panik.
"Penumpang di sebelah saya sempat mau mecah kaca karena enggak bisa keluar. Tapi enggak jadi (memecahkan kaca), enggak lama KA Argo Wilis melintas tadi," kata Purodi, seorang penumpang Argo Semeru pada Selasa, 17 Oktober 2023.
Lelaki 37 tahun itu menemani ibundanya, Murodah, 74. Mereka duduk di gerbong eksekutif 4. Ia mengaku suasana kala itu sangat panik di dalam gerbong.
Ia menilai penumpang yang berniat memecah kaca gerbong itu tampak gelisah. Purodi juga mengaku panik dan hendak segera turun.
"Kereta berhenti saya ambil koper, ibu saya minta turun dulu. Sebelah sempat mau mecah kaca tapi mau mecah kaca ada kereta lewat," kata dia.
Saat peristiwa terjadi, ia mengatakan gerbong seperti anjlok. Beberapa detik kemudian gerbong miring ke selatan.
"Kayaknya gerbong anjlok, beberapa detik langsung miring," kata warga Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman ini.
Dalam perististiwa itu, Murodah mengaku kehilangan gawai. Ia baru tersadar saat sudah keluar gerbong.
"Anak saya sempat menelepon, itu ada jawaban terus dimatikan. Setelah itu ditelpon lagi sudah tidak aktif," kata dia.
Saat ini, petugas mengatur batas aktivitas warga di lokasi. Puluhan petugas KAI tengah memulai tahapan proses evakuasi gerbong.
Kulon Progo: Penumpang KA Argo Semeru sempat ada yang hampir tertemper KA Argo Wilis saat peristiwa kecelakaan di jalur Dusun Kalimenur, Desa Sukoreno, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Yang bersangkutan saat itu hendak memecahkan kaca kereta
lantaran panik.
"Penumpang di sebelah saya sempat mau mecah kaca karena enggak bisa keluar. Tapi enggak jadi (memecahkan kaca), enggak lama KA Argo Wilis melintas tadi," kata Purodi, seorang penumpang Argo Semeru pada Selasa, 17 Oktober 2023.
Lelaki 37 tahun itu menemani ibundanya, Murodah, 74. Mereka duduk di gerbong eksekutif 4. Ia mengaku suasana kala itu sangat panik di dalam gerbong.
Ia menilai penumpang yang berniat memecah kaca gerbong itu tampak gelisah. Purodi juga mengaku panik dan hendak segera turun.
"Kereta berhenti saya ambil koper, ibu saya minta turun dulu. Sebelah sempat mau mecah kaca tapi mau mecah kaca ada kereta lewat," kata dia.
Saat peristiwa terjadi, ia mengatakan gerbong seperti anjlok. Beberapa detik kemudian gerbong miring ke selatan.
"Kayaknya gerbong anjlok, beberapa detik langsung miring," kata warga Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman ini.
Dalam perististiwa itu, Murodah
mengaku kehilangan gawai. Ia baru tersadar saat sudah keluar gerbong.
"Anak saya sempat menelepon, itu ada jawaban terus dimatikan. Setelah itu ditelpon lagi sudah tidak aktif," kata dia.
Saat ini, petugas mengatur batas aktivitas warga di lokasi. Puluhan petugas KAI tengah memulai tahapan proses evakuasi gerbong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)