Yogyakarta: Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamangku Buwono X meminta wisatawan maupun masyarakat tak memaksakan merayakan Tahun Baru di area sumbu filosofi, yakni kawasan Tugu, Malioboro, dan Kraton. Perayaan tahun baru disebut tak harus di pusat kota karena hampir pasti terjadi kemacetan.
"Tidak perlu keliling kota (Yogyakarta), apalagi berbondong-bondong dengan kepadatan yang tinggi karena yang datang juga banyak nanti bisa macet. Itu yang dihindari dan akan kami pecah keramaian," kata Sultan di Yogyakarta pada Jumat, 22 Desember 2023.
Kementerian Perhubungan memperkirakan 4,45 juta pengunjung masuk Yogyakarta saat libur Nataru. Situasi itu hampir dipastikan berimbas pada kepadatan di pusat kota.
Menurut Sultan, masuknya wisatawan tak hanya masuk berwisata namun ada yang mudik kampung halaman. Ia meminta masyarakat tak memaksakan harus beraktivitas atau sekadar melintas di Kota Yogyakarta.
"Harus benar-benar dicermati mana yang datang, keluar atau sekadar lewat untuk pengaturannya agar tidak ada macet dan memberikan pelayanan dengan baik kepada warga masyarakat," katanya.
Sultan juga mengingat kan agar masyarakat mewaspadai perkembangan kasus covid-19. Mengingat sejumlah kota terjadi penambahan kasus covid-19 secara signifikan. Meski demikian, tak akan ada pembatasan.
"(Di Yogyakarta) tidak ada pembatasan, tapi memang kalau yang kondisinya tidak bagus pakai masker lebih baik," ujarnya.
Kapolda DIY Inspektur Jenderal Suwondo Nainggolan mengatakan pengamanan awal yang dilakukan yakni kegiatan ibadah perayaan Natal. Usai Natal akan ganti fokus pengamanan destinasi-destinasi wisata.
"Kami fokus mengatur kelancaran lalu lintas. Kalau mau menuju Jogja dan sekitarnya juga akan diatur pengendalian agar tidak macet," ujarnya.
Yogyakarta: Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamangku Buwono X meminta wisatawan maupun masyarakat tak memaksakan merayakan Tahun Baru di area sumbu filosofi, yakni kawasan Tugu, Malioboro, dan Kraton. Perayaan tahun baru disebut tak harus di pusat kota karena hampir pasti terjadi kemacetan.
"Tidak perlu keliling kota (Yogyakarta), apalagi berbondong-bondong dengan kepadatan yang tinggi karena yang datang juga banyak nanti bisa macet. Itu yang dihindari dan akan kami pecah keramaian," kata Sultan di Yogyakarta pada Jumat, 22 Desember 2023.
Kementerian Perhubungan memperkirakan 4,45 juta pengunjung masuk Yogyakarta saat libur Nataru. Situasi itu hampir dipastikan berimbas pada kepadatan di pusat kota.
Menurut Sultan, masuknya wisatawan tak hanya masuk berwisata namun ada yang mudik kampung halaman. Ia meminta masyarakat tak memaksakan harus beraktivitas atau sekadar melintas di Kota Yogyakarta.
"Harus benar-benar dicermati mana yang datang, keluar atau sekadar lewat untuk pengaturannya agar tidak ada macet dan memberikan pelayanan dengan baik kepada warga masyarakat," katanya.
Sultan juga mengingat kan agar masyarakat mewaspadai perkembangan kasus covid-19. Mengingat sejumlah kota terjadi penambahan kasus covid-19 secara signifikan. Meski demikian, tak akan ada pembatasan.
"(Di Yogyakarta) tidak ada pembatasan, tapi memang kalau yang kondisinya tidak bagus pakai masker lebih baik," ujarnya.
Kapolda DIY Inspektur Jenderal Suwondo Nainggolan mengatakan pengamanan awal yang dilakukan yakni kegiatan ibadah perayaan Natal. Usai Natal akan ganti fokus pengamanan destinasi-destinasi wisata.
"Kami fokus mengatur kelancaran lalu lintas. Kalau mau menuju Jogja dan sekitarnya juga akan diatur pengendalian agar tidak macet," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)