medcom.id, Medan: Kasus rabies atau penyakit anjing gila menjadi momok di Sumatera Utara (Sumut). Lantaran itu Dinas Kesehatan Sumut memastikan ketersediaan 80 persen VAR di setiap kabupaten dan kota. Sementara di Medan, Dinas Kesehatan menyiagakan Puskesmas Bestari dan Puskesmas Sunggal sebagai rabies center
"Rabies center atau pusat pelayanan rabies berfungsi untuk pengendalian atau pencegahan rabies. Jadi kita usahakan di 2016 ini, semua rumah sakit maupun puskesmas di kabupaten/kota di Sumut harus ada rabies center" kata Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Sumut, Sukarni, Jumat (29/1/2016).
Sukarni menjelaskan, selama 2015, Dinkes Sumut mendapat laporan 4.136 kasus gigitan anjing berujung penyakit rabies. Sebanyak 14 penderita meninggal.
Jumlah itu meningkat dibanding 2014. Yaitu 3.268 kasus gigitan anjing. Sepuluh orang meninggal karena positif rabies.
Sukarni menegaskan warga yang terkena gigitan hewan pembawa virus rabies harus segera mendapat penanganan medis. Sebab penyakit tersebut berujung kematian dan menular.
Sebelum itu terjadi, kata Sukarni, warga sebaiknya mendapat imunisasi pemberian virus antirabies VAR. Pemberian vaksin untuk membangkitkan sistem imunitas tubuh terhadap virus.
"Namun bila virus rabies telah mencapai susunan saraf pusat, pemvaksinan anti rabies tidak akan memberikan manfaat lagi," ujarnya.
medcom.id, Medan: Kasus rabies atau penyakit anjing gila menjadi momok di Sumatera Utara (Sumut). Lantaran itu Dinas Kesehatan Sumut memastikan ketersediaan 80 persen VAR di setiap kabupaten dan kota. Sementara di Medan, Dinas Kesehatan menyiagakan Puskesmas Bestari dan Puskesmas Sunggal sebagai rabies center
"Rabies center atau pusat pelayanan rabies berfungsi untuk pengendalian atau pencegahan rabies. Jadi kita usahakan di 2016 ini, semua rumah sakit maupun puskesmas di kabupaten/kota di Sumut harus ada rabies center" kata Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Sumut, Sukarni, Jumat (29/1/2016).
Sukarni menjelaskan, selama 2015, Dinkes Sumut mendapat laporan 4.136 kasus gigitan anjing berujung penyakit rabies. Sebanyak 14 penderita meninggal.
Jumlah itu meningkat dibanding 2014. Yaitu 3.268 kasus gigitan anjing. Sepuluh orang meninggal karena positif rabies.
Sukarni menegaskan warga yang terkena gigitan hewan pembawa virus rabies harus segera mendapat penanganan medis. Sebab penyakit tersebut berujung kematian dan menular.
Sebelum itu terjadi, kata Sukarni, warga sebaiknya mendapat imunisasi pemberian virus antirabies VAR. Pemberian vaksin untuk membangkitkan sistem imunitas tubuh terhadap virus.
"Namun bila virus rabies telah mencapai susunan saraf pusat, pemvaksinan anti rabies tidak akan memberikan manfaat lagi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ALB)