BMKG: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak mendeteksi 408 titik api yang tersebar di beberapa wilayah di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Kepala BMKG Supadio Pontianak, Nanang Buchori, mengatakan jumlah tersebut naik dalam sepekan.
"Saat ini terdeteksi adanya kenaikan jumlah titik api di Kalbar yang dalam sepekan sebelumnya hanya 112 titik api sekarang menjadi 408 titik api," kata Nanang di Pontianak, Minggu, 3 April 2022.
Sebaran titik api tersebut berdasarkan data LAPAN per 2-3 April. Berdasarkan data LAPAN, dari 14 kabupaten/kota di Kalbar, hanya tiga daerah yang nol titik api.
"Yaitu di Kabupaten Sanggau, Sintang, dan Kabupaten Sekadau. Titik api terbanyak terdapat di Kabupaten Mempawah yaitu sebanyak 220 titik apI," ujar dia.
Titik api terbanyak yang kedua berada di Kabupaten Kubu Raya sebanyak 83 titik api, disusul Kota Pontianak 51 titik api, Kabupaten Ketapang 28 titik api, Bengkayang, dan Melawi masing-masing enam titik api. Lalu, di Landak lima ada titik api, Singkawang empat titik api, Kapuas Hulu tiga titik api, Kabupaten Sambas, dan Kayong Utara masing-masing satu titik api.
Baca: BMKG Deteksi 8 Titik Panas di Kaltim
Dia menjelaskan dari sudut pandang iklim, pemicu adanya titik api adalah jeda hujan dan sinar matahari maksimum yang cukup lama. Menurutnya, sinar matahari maksimum dan kurangnya tutupan awan menjadi penyebab kondisi cuaca panas dan kering.
"Apabila terjadi dalam periode yang cukup lama maka akan rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan, terutama di lahan-lahan gambut di Kalbar," ujar Nanang.
BMKG: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG) Supadio Pontianak mendeteksi 408
titik api yang tersebar di beberapa wilayah di Provinsi
Kalimantan Barat (Kalbar). Kepala BMKG Supadio Pontianak, Nanang Buchori, mengatakan jumlah tersebut naik dalam sepekan.
"Saat ini terdeteksi adanya kenaikan jumlah titik api di Kalbar yang dalam sepekan sebelumnya hanya 112 titik api sekarang menjadi 408 titik api," kata Nanang di Pontianak, Minggu, 3 April 2022.
Sebaran titik api tersebut berdasarkan data LAPAN per 2-3 April. Berdasarkan data LAPAN, dari 14 kabupaten/kota di Kalbar, hanya tiga daerah yang nol titik api.
"Yaitu di Kabupaten Sanggau, Sintang, dan Kabupaten Sekadau. Titik api terbanyak terdapat di Kabupaten Mempawah yaitu sebanyak 220 titik apI," ujar dia.
Titik api terbanyak yang kedua berada di Kabupaten Kubu Raya sebanyak 83 titik api, disusul Kota Pontianak 51 titik api, Kabupaten Ketapang 28 titik api, Bengkayang, dan Melawi masing-masing enam titik api. Lalu, di Landak lima ada titik api, Singkawang empat titik api, Kapuas Hulu tiga titik api, Kabupaten Sambas, dan Kayong Utara masing-masing satu titik api.
Baca:
BMKG Deteksi 8 Titik Panas di Kaltim
Dia menjelaskan dari sudut pandang iklim, pemicu adanya titik api adalah jeda hujan dan sinar matahari maksimum yang cukup lama. Menurutnya, sinar matahari maksimum dan kurangnya tutupan awan menjadi penyebab kondisi cuaca panas dan kering.
"Apabila terjadi dalam periode yang cukup lama maka akan rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan, terutama di lahan-lahan gambut di Kalbar," ujar Nanang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)