Atasi Wabah PMK, Sleman Minta Bantuan Vaksin ke Kementerian Pertanian
Antara • 13 Juni 2022 20:20
Sleman: Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengajukan permintaan bantuan vaksin ke Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian. Hal ini untuk penanggulangan penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di wilayah itu.
"Kami terus berupaya agar dapat menanggulangi wabah penularan PMK pada ternak, termasuk meminta bantuan vaksin PMK dari pemerintah pusat," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala DP3 Kabupaten Sleman Suparmono di Sleman, Senin, 13 Juni 2022.
Menurut dia, sebagai upaya penyebaran dan penularan PMK, pihaknya juga melakukan pengawasan ketat lalu lintas ternak. "Selain itu juga melakukan karantina dan pengobatan terhadap ternak suspek," tuturnya.
Ia mengatakan berdasarkan sistem informasi kesehatan nasional (isikhnas), hewan ternak di Sleman yang suspek PMK berjumlah 1.183 ekor.
"Jumlah tersebut meningkat dibanding data pada 8 Juni 2022, yang berjumlah 908 ternak dengan 882 suspek dan 26 terkonfirmasi positif," ucap dia.
Suparmono mengatakan belum semua kasus hewan suspek bisa disebut PMK, karena belum diputuskan apakah seluruhnya harus menjalani tes PCR atau tidak.
Baca: Kementan Datangkan Sapi Bebas PMK untuk Kebutuhan Kurban
"Jika model penyelesaian PMK seperti covid-19, maka didorong akan ada pelacakan dan PCR. Padahal, satu tes PCR untuk hewan membutuhkan berkisar Rp500 ribu hingga Rp600 ribu," ungkap dia.
Ia mengatakan untuk mencegah merebaknya penularan PMK, sementara ini ternak yang suspek di Sleman dikarantina lalu diberi perawatan dan pengobatan.
"Sejumlah sarana dan prasarana dibutuhkan dalam upaya menanggulangi PMK, satu di antaranya obat-obatan dengan jumlah 1.400.000 dosis. Kemudian vitamin 846.000 dosis, desinfektan 900 liter, vaksin 97.050 dosis dan APD 500 set. Saat ini stok masih ada, namun mulai menipis," katanya.
Ia mengatakan, jajarannya sudah mendata hewan yang membutuhkan vaksin. Suparmonosudah melaporkan ke pusat dan berharap akhir Juni atau awal Juli sudah mendapatkan vaksin.
"Total jumlah hewan ternak di Kabupaten Sleman mulai dari sapi, kerbau, domba hingga kambing ada 103.000. Harapannya 75 persen dari jumlah tersebut nantinya bisa diberi vaksin," ujar Suparmono.
Sleman: Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengajukan permintaan bantuan vaksin ke Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian. Hal ini untuk penanggulangan penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di wilayah itu.
"Kami terus berupaya agar dapat menanggulangi wabah penularan PMK pada ternak, termasuk meminta bantuan vaksin PMK dari pemerintah pusat," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala DP3 Kabupaten Sleman Suparmono di Sleman, Senin, 13 Juni 2022.
Menurut dia, sebagai upaya penyebaran dan penularan PMK, pihaknya juga melakukan pengawasan ketat lalu lintas ternak. "Selain itu juga melakukan karantina dan pengobatan terhadap ternak suspek," tuturnya.
Ia mengatakan berdasarkan sistem informasi kesehatan nasional (isikhnas), hewan ternak di Sleman yang suspek PMK berjumlah 1.183 ekor.
"Jumlah tersebut meningkat dibanding data pada 8 Juni 2022, yang berjumlah 908 ternak dengan 882 suspek dan 26 terkonfirmasi positif," ucap dia.
Suparmono mengatakan belum semua kasus hewan suspek bisa disebut PMK, karena belum diputuskan apakah seluruhnya harus menjalani tes PCR atau tidak.
Baca: Kementan Datangkan Sapi Bebas PMK untuk Kebutuhan Kurban
"Jika model penyelesaian PMK seperti covid-19, maka didorong akan ada pelacakan dan PCR. Padahal, satu tes PCR untuk hewan membutuhkan berkisar Rp500 ribu hingga Rp600 ribu," ungkap dia.
Ia mengatakan untuk mencegah merebaknya penularan PMK, sementara ini ternak yang suspek di Sleman dikarantina lalu diberi perawatan dan pengobatan.
"Sejumlah sarana dan prasarana dibutuhkan dalam upaya menanggulangi PMK, satu di antaranya obat-obatan dengan jumlah 1.400.000 dosis. Kemudian vitamin 846.000 dosis, desinfektan 900 liter, vaksin 97.050 dosis dan APD 500 set. Saat ini stok masih ada, namun mulai menipis," katanya.
Ia mengatakan, jajarannya sudah mendata hewan yang membutuhkan vaksin. Suparmonosudah
melaporkan ke pusat dan berharap akhir Juni atau awal Juli sudah mendapatkan vaksin.
"Total jumlah hewan ternak di Kabupaten Sleman mulai dari sapi, kerbau, domba hingga kambing ada 103.000. Harapannya 75 persen dari jumlah tersebut nantinya bisa diberi vaksin," ujar Suparmono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)