Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Deonijiu De Fatima, saat konferensi pers di Mapolres Tangerang, Kamis, 4 Maret 2021. Medcom.id/ Hendrik Simorangkir
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Deonijiu De Fatima, saat konferensi pers di Mapolres Tangerang, Kamis, 4 Maret 2021. Medcom.id/ Hendrik Simorangkir

Tawuran Senjata Tajam di Kota Tangerang Disebut Semakin Mengkhawatirkan

Hendrik Simorangkir • 17 Maret 2022 15:54
Tangerang: Kasus perkelahian antar remaja atau tawuran di Kota Tangerang disebut semakin mengkhawatirkan. Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Tangerang, Erich Folanda, mengatakan kekhawatiran itu muncul berdasarkan banyaknya jumlah senjata tajam yang digunakan para pelaku saat berkelahi.
 
"Yang mengkhawatirkan itu perkelahian antara anak-anak. Ini yang saya lihat cukup mendominasi kejahatan di Kota Tangerang. Kasus paling menonjol itu kekerasan dengan menggunakan senjata tajam. Senjata tajam itu sudah disita dan dimusnahkan oleh kami," kata Erich di Kota Tangerang, Kamis, 17 Maret 2022.
 
Baca: Hendak Tawuran, 5 Remaja Bawa Sajam Ditangkap di Jakpus

Erich menuturkan bentuk kekerasan yang dilakukan antara anak-anak di Kota Tangerang sudah bukan lagi tergolong kenakalan remaja. Namun kekerasan itu sudah termasuk ke arah kriminalitas.
 
"Sudah tidak lagi berupa kenakalan layaknya yang dilakukan anak-anak, tapi sudah ke arah ke kriminal, ini mesti diwaspadai," jelasnya.
 
Erich menegaskan jika pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum lainnya untuk menjatuhi hukuman selain pidana kepada anak-anak yang terlibat tindak kriminal. Menurutnya salah satu pilihannya adalah mengadakan sekolah pendidikan dan pendisiplinan.
 
"Nanti sekolah atau konsep lain dapat dibuat. Ini bertujuan agar para pelaku ini untuk dapat dibina, dapat dididik, dan didisiplinkan. Harus dibangun karakternya agar tidak ada lagi tindakan pidana ini," ungkapnya.
 
Sementara Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, mengatakan pihaknya hendak meningkatkan pengawasan terhadap murid-murid di wilayah itu guna mencegah tawuran. Menurut Arief tawuran bisa semakin sering terjadi jika tidak ada tindakan nyata dan kerjasama dari pihak terkait.
 
"Kita minta guru, wali murid, lebih sensitif melaporkan hal-hal seperti apa pun supaya tawuran-tawuran ini bisa diantisipasi lebih dini. Lingkungan rumah pun harus mendukung siswa untuk belajar," ungkap Arief.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan