"Amplitudo tremornya mengecil di kisaran 4-50 mm dengan dominasi di 10 mm," ujar Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Deny Mardiono, Senin, 26 April 2022.
Menurut Deny, letusan yang dikeluarkan Gunung Anak Krakatau kemarin itu masih batas normal.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Letusan yang lebih hebat itu terjadi pada 2018, yang kemarin saya rasa normal," ucap dia.
Deny menuturkan pihaknya masih terus memantau sampai kapan status level siaga itu akan ditetapkan.
"Akan dikorelasikan dengan data-data yang ada apakah statusnya akan diturunkan atau tidak. Artinya masih pantau data gunung tersebut," jelasnya.
Baca: BPBD Pandeglang Siaga 24 Jam Antisipasi Erupsi Gunung Anak Krakatau
Sebelumnya, Status Gunung Anak Krakatau di Perairan Selatan Sunda ditetapkan menjadi siaga. Gunung yang berada di Lampung Selatan ini menyandang status waspada dengan ketinggian letusan 50 sampai 2.000 meter.
Aktivitas letusan Gunung Anak Krakatau terjadi sejak 22 April 2022. Gunung Anak Krakatau mengeluarkan abu vulkanik hitam ke wilayah Sumur dan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.
Selain itu, di sekitar Gunung Anak Krakatau mengeluarkan lontaran bebatuan pijar.