Yogyakarta: Kasus bunuh diri di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meningkat pada 2021. Peningkatan kasus tersebut diduga berkaitan dengan masalah kejiwaan.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Gunungkidul, Inspektur Satu Suryanto, mengatakan ada sebanyak 38 kasus bunuh diri hingga awal Desember 2021. Jumlah ini lebih tinggi dibanding tahun lalu, yakni 29 kasus.
"Data rincian tahun ini, 37 kasus (bunuh diri) gantung diri dan satu kasus meminum racun. Tahun lalu, 26 kasus gantung diri dan tiga kasus meminum racun," kata Suryanto saat dihubungi, Jumat, 10 Desember 2021.
Baca: Berduka, Ridwan Kamil: Mang Oded Orang Baik
Dia mengungkapkan sebaran kasus itu ada di hampir setiap kecamatan. Menurut dia ada tiga kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak, yakni Karangmojo, Semin, dan Wonosari. Tiga kecamatan itu masing-masing ada empat kasus.
Suryanto mengatakan kepolisian terlibat dalam upaya mencegah tindakan bunuh diri di masyarakat. Salah satunya dengan sosialisasi bersama pemerintah setempat.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengatakan faktor kesehatan jiwa menjadi salah satu yang mempengaruhi tindakan bunuh diri.
"Biasanya pelaku bunuh diri terganggu masalah kejiwaannya. Memang, hal itu sudah terdeteksi," ungkap Dewi.
Kasus bunuh diri di wilayah itu terus terjadi setiap tahun. Menurut Dewi seluruh lapisan masyarakat harus bisa mengelola kondisi kejiwaannya termasuk kelompok rentan seperti lansia. Ia menyebut kesehatan jiwa bisa mengurangi potensi tindakan bunuh diri.
"Orang-orang terdekat perlu saling menguatkan, termasuk keluarga. Ini perlu dukungan berbagai pihak," ujar Dewi.
Yogyakarta: Kasus
bunuh diri di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meningkat pada 2021. Peningkatan kasus tersebut diduga berkaitan dengan masalah kejiwaan.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Gunungkidul, Inspektur Satu Suryanto, mengatakan ada sebanyak 38 kasus bunuh diri hingga awal Desember 2021. Jumlah ini lebih tinggi dibanding tahun lalu, yakni 29 kasus.
"Data rincian tahun ini, 37 kasus (bunuh diri) gantung diri dan satu kasus meminum racun. Tahun lalu, 26 kasus gantung diri dan tiga kasus meminum racun," kata Suryanto saat dihubungi, Jumat, 10 Desember 2021.
Baca:
Berduka, Ridwan Kamil: Mang Oded Orang Baik
Dia mengungkapkan sebaran kasus itu ada di hampir setiap kecamatan. Menurut dia ada tiga kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak, yakni Karangmojo, Semin, dan Wonosari. Tiga kecamatan itu masing-masing ada empat kasus.
Suryanto mengatakan kepolisian terlibat dalam upaya mencegah tindakan bunuh diri di masyarakat. Salah satunya dengan sosialisasi bersama pemerintah setempat.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengatakan faktor kesehatan jiwa menjadi salah satu yang mempengaruhi tindakan bunuh diri.
"Biasanya pelaku bunuh diri terganggu masalah kejiwaannya. Memang, hal itu sudah terdeteksi," ungkap Dewi.
Kasus bunuh diri di wilayah itu terus terjadi setiap tahun. Menurut Dewi seluruh lapisan masyarakat harus bisa mengelola kondisi kejiwaannya termasuk kelompok rentan seperti lansia. Ia menyebut kesehatan jiwa bisa mengurangi potensi tindakan bunuh diri.
"Orang-orang terdekat perlu saling menguatkan, termasuk keluarga. Ini perlu dukungan berbagai pihak," ujar Dewi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)