medcom.id Pemalang: Kemacetan panjang terjadi di beberapa titik di jalur pantura Jawa Tengah. Kendaraan dari arah barat (Jakarta) dan timur (Semarang) mengular hingga mencapai 5 kilometer dan merambat dengan kecepatan 10-20 kilometer per jam.
Pemantauan Media Indonesia di pantura, Rabu (22/10), kendaraan dari arah barat dan dari arah timur terjebak kemacetan panjang. Sebagian kendaraan terpaksa memilih jalur alternatif untuk menghindari kemacetan yang diakibatkan adanya perbaikan jalan dan jembatan.
Untuk menembus Semarang-Pekalongan yang biasanya hanya memerlukan waktu 3 jam perjalanan, kini mencapai 6 jam, karena kemacetan panjang yang mencapai 5 kilometer terjadi di beberapa titik dan kendaraan hanya dapat berjalan merambat.
Kemacetan panjang terjadi pada ruas Semarang-Kendal, akibat ada pekerjaan betonisasi di Jalan Siliangi, tepatnya di simpang Krapyak, Kota Semarang. Kendraan dari arah timur macet hingga sampai di Simpang Kalibanteng dan ruas jalan Tol Krapyak, sedangkan dari arah barat kemacetan hingga sampai Kaliwungu, Kendal.
Mengatasi kemacetan panjang yang terjadi di ruas ini, Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang melakukan koordinasi dengan polres sekitar yakni Kabupaten Semarang, Kendal, dan Demak untuk melakukan langkah pengantongan sementara di daerah itu jika kondisi pantura mengalami kepadatan yang luar biasa.
"Kendaraan kecil sebagian juga dilintaskan ke jalur alternatif menghindari Simpang Krapyak yang masih dilakukan pengecoran," kata Kepala Unit Lalulintas Polsek Ngaliyan Inspektur Suyit Munandar.
Kemacetan juga terjadi pada ruas jalan pantura Batang. Ketersendatan akibat betonisasi tersebut untuk kendaraan dari timur mulai terasa saat memasuki Jalan Surodadi dan Plelen, Kecamatan Gringsing, Batang. Sedangkan dari arah barat mulai memasuki jalan di Kecamatan Subah, Batang.
"Mulai memasuki Batang, kami hanya dapat berjalan merambat sepanjang 5 kilomneter, bahkan seringkali harus berhenti cukup lama karena bergantian dengan kendaraan dari arah barat," kata Margono,44, sopir truk sembako di Tulis, Batang.
Kemacetan panjang di ruas jalur pantura Batang ini, demikian Suryono,40, warga Pekalongan, terjadi hampir setiap saat, terutama saat malam hingga dinihari yakni ketika kendaraan angkutan barang mulai melintas, dan pada siang hari kemacetan terjadi saat jam-jam sibuk.
(Akhmad Safuan)
medcom.id Pemalang: Kemacetan panjang terjadi di beberapa titik di jalur pantura Jawa Tengah. Kendaraan dari arah barat (Jakarta) dan timur (Semarang) mengular hingga mencapai 5 kilometer dan merambat dengan kecepatan 10-20 kilometer per jam.
Pemantauan Media Indonesia di pantura, Rabu (22/10), kendaraan dari arah barat dan dari arah timur terjebak kemacetan panjang. Sebagian kendaraan terpaksa memilih jalur alternatif untuk menghindari kemacetan yang diakibatkan adanya perbaikan jalan dan jembatan.
Untuk menembus Semarang-Pekalongan yang biasanya hanya memerlukan waktu 3 jam perjalanan, kini mencapai 6 jam, karena kemacetan panjang yang mencapai 5 kilometer terjadi di beberapa titik dan kendaraan hanya dapat berjalan merambat.
Kemacetan panjang terjadi pada ruas Semarang-Kendal, akibat ada pekerjaan betonisasi di Jalan Siliangi, tepatnya di simpang Krapyak, Kota Semarang. Kendraan dari arah timur macet hingga sampai di Simpang Kalibanteng dan ruas jalan Tol Krapyak, sedangkan dari arah barat kemacetan hingga sampai Kaliwungu, Kendal.
Mengatasi kemacetan panjang yang terjadi di ruas ini, Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang melakukan koordinasi dengan polres sekitar yakni Kabupaten Semarang, Kendal, dan Demak untuk melakukan langkah pengantongan sementara di daerah itu jika kondisi pantura mengalami kepadatan yang luar biasa.
"Kendaraan kecil sebagian juga dilintaskan ke jalur alternatif menghindari Simpang Krapyak yang masih dilakukan pengecoran," kata Kepala Unit Lalulintas Polsek Ngaliyan Inspektur Suyit Munandar.
Kemacetan juga terjadi pada ruas jalan pantura Batang. Ketersendatan akibat betonisasi tersebut untuk kendaraan dari timur mulai terasa saat memasuki Jalan Surodadi dan Plelen, Kecamatan Gringsing, Batang. Sedangkan dari arah barat mulai memasuki jalan di Kecamatan Subah, Batang.
"Mulai memasuki Batang, kami hanya dapat berjalan merambat sepanjang 5 kilomneter, bahkan seringkali harus berhenti cukup lama karena bergantian dengan kendaraan dari arah barat," kata Margono,44, sopir truk sembako di Tulis, Batang.
Kemacetan panjang di ruas jalur pantura Batang ini, demikian Suryono,40, warga Pekalongan, terjadi hampir setiap saat, terutama saat malam hingga dinihari yakni ketika kendaraan angkutan barang mulai melintas, dan pada siang hari kemacetan terjadi saat jam-jam sibuk.
(Akhmad Safuan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADF)