medcom.id, Jakarta: Senyum menjadi tema utama kampanye Universitas Pertahanan (Unhan) untuk memperingati Hari Perdamaian Dunia, 21 September. Senyum untuk perdamaian dirasa penting untuk mengingat bahwa di belahan dunia lain masih banyak orang bercucur air mata.
Semua masyarakat di dunia membutuhkan perdamaian. Terlebih, orang-orang tak berdosa yang terkena imbas konflik politik di beberapa sudut macam Gaza, Ukraina, Irak dan Suriah. Pun orang-orang di pojok Afrika yang meringis bahkan hingga tak bernyawa gara-gara virus Ebola.
"Senyumlah untuk Indonesia Damai merupakan sub-thema yang dibuat dengan merujuk kepada 'The Right of Peoples to Peace' yang merupakan tema dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memperingati Hari Perdamaian Dunia tahun ini," ujar Kepala Program Studi Damai dan Resolusi Konflik (DRK) Unhan, Kolonel Laut Adnan Madjid, dalam keterangan persnya, Selasa (23/9/2014).
Tema yang dipilih Prodi DKR Unhan memiliki makna bahwa perdamaian itu bisa timbul lewat senyum semua orang. "Benih-benih perdamaian dipercaya dapat terwujud apabila diawali dengan satu senyuman karena senyum dapat menebarkan aura perdamaian," katanya.
Tema yang dipilih PBB menekankan bahwa setiap orang di belahan dunia mana pun mempunyai hak sama untuk hidup damai. Karena itu, Adnan mengatakan, acara yang digagas Prodi DRK Unhan, kemarin, berusaha mendorong dan mempromosikan terciptanya perdamaian di dunia.
Acara juga dihadiri Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia (PMPP TNI), Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan, Stand By Force, dan Komandan Satuan Olahraga Militer (ORAMIL).
Selain menebar senyum, acara dirayakan juga dengan pelepasan ratusan balon berisi pesan dan harapan terwujudnya perdamaian. Tidak ketinggalan, penanaman pohon Bodhi yang merupakan simbol bagi perdamaian.
medcom.id, Jakarta: Senyum menjadi tema utama kampanye Universitas Pertahanan (Unhan) untuk memperingati Hari Perdamaian Dunia, 21 September. Senyum untuk perdamaian dirasa penting untuk mengingat bahwa di belahan dunia lain masih banyak orang bercucur air mata.
Semua masyarakat di dunia membutuhkan perdamaian. Terlebih, orang-orang tak berdosa yang terkena imbas konflik politik di beberapa sudut macam Gaza, Ukraina, Irak dan Suriah. Pun orang-orang di pojok Afrika yang meringis bahkan hingga tak bernyawa gara-gara virus Ebola.
"Senyumlah untuk Indonesia Damai merupakan sub-thema yang dibuat dengan merujuk kepada 'The Right of Peoples to Peace' yang merupakan tema dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memperingati Hari Perdamaian Dunia tahun ini," ujar Kepala Program Studi Damai dan Resolusi Konflik (DRK) Unhan, Kolonel Laut Adnan Madjid, dalam keterangan persnya, Selasa (23/9/2014).
Tema yang dipilih Prodi DKR Unhan memiliki makna bahwa perdamaian itu bisa timbul lewat senyum semua orang. "Benih-benih perdamaian dipercaya dapat terwujud apabila diawali dengan satu senyuman karena senyum dapat menebarkan aura perdamaian," katanya.
Tema yang dipilih PBB menekankan bahwa setiap orang di belahan dunia mana pun mempunyai hak sama untuk hidup damai. Karena itu, Adnan mengatakan, acara yang digagas Prodi DRK Unhan, kemarin, berusaha mendorong dan mempromosikan terciptanya perdamaian di dunia.
Acara juga dihadiri Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia (PMPP TNI), Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan, Stand By Force, dan Komandan Satuan Olahraga Militer (ORAMIL).
Selain menebar senyum, acara dirayakan juga dengan pelepasan ratusan balon berisi pesan dan harapan terwujudnya perdamaian. Tidak ketinggalan, penanaman pohon Bodhi yang merupakan simbol bagi perdamaian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)