Jakarta: Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menyebut aktivitas di Lombok Utara mulai hidup setelah diguncang gempa. Pemerintah setempat dalam waktu dekat mendeklarasikan Lombok Bangun Kembali sebagai awal dari proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-gempa.
"Alhamdulillah di sepanjang jalan sudah ada aktivitas masyarakat dan relatif sudah normal," ujarnya melalui sambungan telepon dalam Editorial Media Indonesia, Senin, 27 Agustus 2018.
Dia mengatakan meski belum pulih total namun aktivitas seperti di pasar sudah terjadi transaksi jual beli bahkan anak-anak pun sudah mulai kembali sekolah kendati hanya di tenda darurat.
"Mulai agak macet juga di jalanan. Alhamdulillah Lombok Utara mulai berdenyut dan mudah-mudahan rekonstruksinya bisa lancar," kata dia.
Meski aktivitas warga mulai normal, bantuan dari masyarakat di luar pemerintah dan NTB masih dibutuhkan. Ia memastikan NTB khususnya wilayah terdampak gempa sangat terbuka atas semua bantuan karena dampak yang ditimbulkan cukup masif sehingga butuh keterlibatan, kontribusi, dan bantuan dari semua.
"Yang paling nyata (dibutuhkan) adalah alat berat untuk segera melaksanakan pembersihan. Karena wilayahnya cukup luas tidak mungkin merehabilitasi dan merekonstruksi kecuali dengan pembersihan lebih dulu," ungkapnya.
Ia menambahkan hingga saat ini intensitas gempa terus menurun meskipun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus mencatatnya. Dia berharap tren gempa terus menurun dan semakin kecil hingga tak dirasakan oleh masyarakat.
"Kita tidak pernah tahu kapan akan terjadi gempa yang bisa dilakukan hanya berdoa," jelas dia.
Jakarta: Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menyebut aktivitas di Lombok Utara mulai hidup setelah diguncang gempa. Pemerintah setempat dalam waktu dekat mendeklarasikan Lombok Bangun Kembali sebagai awal dari proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-gempa.
"Alhamdulillah di sepanjang jalan sudah ada aktivitas masyarakat dan relatif sudah normal," ujarnya melalui sambungan telepon dalam
Editorial Media Indonesia, Senin, 27 Agustus 2018.
Dia mengatakan meski belum pulih total namun aktivitas seperti di pasar sudah terjadi transaksi jual beli bahkan anak-anak pun sudah mulai kembali sekolah kendati hanya di tenda darurat.
"Mulai agak macet juga di jalanan. Alhamdulillah Lombok Utara mulai berdenyut dan mudah-mudahan rekonstruksinya bisa lancar," kata dia.
Meski aktivitas warga mulai normal, bantuan dari masyarakat di luar pemerintah dan NTB masih dibutuhkan. Ia memastikan NTB khususnya wilayah terdampak gempa sangat terbuka atas semua bantuan karena dampak yang ditimbulkan cukup masif sehingga butuh keterlibatan, kontribusi, dan bantuan dari semua.
"Yang paling nyata (dibutuhkan) adalah alat berat untuk segera melaksanakan pembersihan. Karena wilayahnya cukup luas tidak mungkin merehabilitasi dan merekonstruksi kecuali dengan pembersihan lebih dulu," ungkapnya.
Ia menambahkan hingga saat ini intensitas gempa terus menurun meskipun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus mencatatnya. Dia berharap tren gempa terus menurun dan semakin kecil hingga tak dirasakan oleh masyarakat.
"Kita tidak pernah tahu kapan akan terjadi gempa yang bisa dilakukan hanya berdoa," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)