Gunung Slamet. (ANT/	Idhad Zakaria)
Gunung Slamet. (ANT/ Idhad Zakaria)

Warga Diminta Menjauh 2 Km dari Kawah Gunung Slamet

Akhmad Safuan • 09 Agustus 2019 13:40
Pemalang: Status Gunung Slamet di Jawa Tengah meningkat dari level normal (I) menjadi level waspada (II). Warga sekitar diminta tidak berada di radius dua kilometer dari kawah Gunung Slamet. 
 
Pantauan Media Indonesia, Jumat, 9 Agustus 2019, warga masih berada di lereng Gunung Slamet, wilayah Pemalang, Jawa Tengah, sembari menggarap ladang dan menggembala ternak. Sesekali warga melintas dengan sepeda motor di jalan desa.  
 
Sementara itu kesibukan terlihat di Pos Pengamatan Gunung Merapi Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Pemalang. Para petugas tampak terus mengamati puncak gunung yang memiliki ketinggian 3.432 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Kepulan asap tipis keluar dari kawah. Pun dengan awan di sekitar gunung tidak terlalu menggumpal. Namun aktivitas kegempaan terlihat di alat rekam yang dipasang di beberapa titik. 
 
"Beberapa kali merasakan gempa, tapi biasa dan kita tidak melihat tanda-tanda cukup membahayakan," kata warga Lereng Gunung Slamet, Sartimin, 54, di Pulosari, Pemalang, Jawa Tengah.
 
Jalur pendakian di Gunung Slamet yakni Jalur Bambangan, Kaliwadas, Guci, Baturaden, Kaligua dan Sawangan ditutup sementara. Petugas Pos Pengamatan di Desa Gambuhan, Nur Kholis, menyebut jalur pendakian Bambangan sudah ditutup sejak pertengahan Juli. 
 
"Bukan karena status Gunung Slamet tapi untuk menjaga ekosistem dan hutan sepanjang jalur dari kerusakan dan bahaya kebakaran," jelas Nur. 
 
Nur menegaskan pemantauan aktivitas Gunung Slamet semakin ditingkatkan, terutama aktivitas warga di sekitar puncak. "Memang terjadi beberapa gempa bumi yang dirasakan warga di sekitar lereng," ujarnya.
 
Dia mengungkap peningkatan kegempaan yang terekam berupa gempa hembusan dan tremor. Peningkatan aktivitas berlangsung sejak Juli hingga saat ini, namun tidak mengganggu aktivitas warga.
 
Sejak Juni hingga Agustus tercatat telah terjadi 51.511 kali gempa hembusan, lima kali gempa tektonik lokal dan 17 kali gempa tektonik jauh. Sejak akhir Juli 2019, terekam getaran tremor dengan amplitudo maksimum 0,5-2 mm dan energi kegempaan terdeteksi meningkat secara bertahap. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan