Surabaya: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan makna Hari Santri Nasional (HSN). Dia menyebut peringatan HSN 2019 ini sebagai wujud dari dedikasi untuk perdamaian dunia.
"Pada Hari Santri ini, pesan-pesan yang ditunjukkan adalah untuk membangun kedamaian di seluruh dunia. Sehingga harus terus tetap dikumandangkan di acara apa pun dan kapan pun," kata Khofifah, usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Santri Nasional 2019 di Mapolda Jatim, di Surabaya, Selasa, 22 Oktober 2019.
Peran pesantren, lanjut Khofifah, pesantren ini di dalam naskah sambutan amanat Menteri Agama ini bisa dijadikan sebagai laboratorium perdamaian. Berangkat dari heterogenitas yang menjadi bagian dari Indonesia dan keberagaman.
"Maka itu kami mengajak seluruh santri untuk membangun dengan suasana saling menghormati, saling menghargai dan kita bangun harmoni dengan keberagaman," kata Khofifah.
Khofifah juga mengajak seluruh pesantren dan santri serta para kiai unuk menghadirkan Islam Rahmatan Lil Alamin dan menjadikan Islam penuh damai. Juga menjadikan Islam penuh kasih yang bisa mengayomi, melindungi dan berseiring dengan seluruh keberagaman yang hidup, sehingga akan menjadi referensi dunia.
"Saya berharap bahwa hari santri kali ini yang ingin membangun pesan perdamaian untuk dunia. Resonansinya bisa kita jaga dan mudah-mudahan dunia akan melihat Indonesia menjadi salah satu bagian referensi tentang bagaimana keberagaman bisa berseiring dalam kehidupan yang harmonis," kata Khofifah.
Surabaya: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan makna Hari Santri Nasional (HSN). Dia menyebut peringatan HSN 2019 ini sebagai wujud dari dedikasi untuk perdamaian dunia.
"Pada Hari Santri ini, pesan-pesan yang ditunjukkan adalah untuk membangun kedamaian di seluruh dunia. Sehingga harus terus tetap dikumandangkan di acara apa pun dan kapan pun," kata Khofifah, usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Santri Nasional 2019 di Mapolda Jatim, di Surabaya, Selasa, 22 Oktober 2019.
Peran pesantren, lanjut Khofifah, pesantren ini di dalam naskah sambutan amanat Menteri Agama ini bisa dijadikan sebagai laboratorium perdamaian. Berangkat dari heterogenitas yang menjadi bagian dari Indonesia dan keberagaman.
"Maka itu kami mengajak seluruh santri untuk membangun dengan suasana saling menghormati, saling menghargai dan kita bangun harmoni dengan keberagaman," kata Khofifah.
Khofifah juga mengajak seluruh pesantren dan santri serta para kiai unuk menghadirkan Islam Rahmatan Lil Alamin dan menjadikan Islam penuh damai. Juga menjadikan Islam penuh kasih yang bisa mengayomi, melindungi dan berseiring dengan seluruh keberagaman yang hidup, sehingga akan menjadi referensi dunia.
"Saya berharap bahwa hari santri kali ini yang ingin membangun pesan perdamaian untuk dunia. Resonansinya bisa kita jaga dan mudah-mudahan dunia akan melihat Indonesia menjadi salah satu bagian referensi tentang bagaimana keberagaman bisa berseiring dalam kehidupan yang harmonis," kata Khofifah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)