Manokwari: Pemerintah Papua Barat meningkatkan pengawasan mahasiswa asal Papua yang berkuliah di luar daerah. Pemprov menginginkan anak Papua tersebut fokus menimba ilmu.
"Mahasiswa kita tersebar di seluruh wilayah Indonesia, rata-rata mereka kuliah melalui program beasiswa baik dari pemerintah pusat maupun daerah. Kami ingin mereka benar-benar kuliah," kata Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat Barnabas Dowansiba di Manokwari, Papua Barat, Kamis, 5 September 2019.
Beberapa waktu lalu, Dowansiba ke Aceh mengecek mahasiswa yang berkuliah di Serambi Mekkah. Dia mengungkap pengecekan dilakukan untuk memastikan anak Papua berkuliah tanpa gangguan.
"Ada sekitar 23 mahasiswa Papua Barat yang mendapat beasiswa melalui program afirmasi yang dilaksanakan pemerintah pusat. Saya ke mereka, fokus saja kuliah, tidak usah terprovokasi dengan situasi di Papua Barat," imbuhnya.
Dinas Pendidikan Papua Barat berniat mengecek para mahasiswa yang berada di seluruh daerah namun terbentur anggaran. Selama ini belum ada dana rutin yang dianggarkan pemerintah daerah.
"Sekarang ini biaya transportasi udara cukup mahal. Untuk menjangkau seluruh kota studi butuh anggaran yang tidak sedikit," bebernya.
Ia berupaya mulai tahun depan ada anggaran yang dialokasi untuk memantau mahasiswa Papua di berbagai daerah di Indonesia. Sehingga bisa diketahui aspek studi tiap mahasiswa dan kondisi asrama mahasiswa setiap daerah.
Dowansiba tak ingin ada mahasiswa yang gagal menuntaskan kuliah. Mahasiswa Papua yang diberangkatkan ke luar daerah harus kembali dengan membawa ijazah.
"Saya juga alumni dari luar, dari SMA sampai kuliah saya tuntaskan di Yogyakarta. Teman-teman saya saat itu banyak yang pulang karena pengaruh situasi di Papua. Akhirnya tak kembali dan kuliahnya gagal," ujarnya.
Mulai tahun depan, kata dia, pengawasan akan dilakukan lebih ketat. Selain memantau langsung para mahasiswa Dinas Pendidikan Papua Barat akan bekerja sama dengan pihak kampus.
"Selama ini kita tidak mendapat laporan tentang data studi mahasiswa kita dari kampus. Saya akan lakukan komunikasi dengan pihak kampus sehingga kita bisa memantau status kuliah mereka secara rutin. Sehingga ketahuan siapa yang betul-betul kuliah dan tidak," pungkasnya.
Manokwari: Pemerintah Papua Barat meningkatkan pengawasan mahasiswa asal Papua yang berkuliah di luar daerah. Pemprov menginginkan anak Papua tersebut fokus menimba ilmu.
"Mahasiswa kita tersebar di seluruh wilayah Indonesia, rata-rata mereka kuliah melalui program beasiswa baik dari pemerintah pusat maupun daerah. Kami ingin mereka benar-benar kuliah," kata Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat Barnabas Dowansiba di Manokwari, Papua Barat, Kamis, 5 September 2019.
Beberapa waktu lalu, Dowansiba ke Aceh mengecek mahasiswa yang berkuliah di Serambi Mekkah. Dia mengungkap pengecekan dilakukan untuk memastikan anak Papua berkuliah tanpa gangguan.
"Ada sekitar 23 mahasiswa Papua Barat yang mendapat beasiswa melalui program afirmasi yang dilaksanakan pemerintah pusat. Saya ke mereka, fokus saja kuliah, tidak usah terprovokasi dengan situasi di Papua Barat," imbuhnya.
Dinas Pendidikan Papua Barat berniat mengecek para mahasiswa yang berada di seluruh daerah namun terbentur anggaran. Selama ini belum ada dana rutin yang dianggarkan pemerintah daerah.
"Sekarang ini biaya transportasi udara cukup mahal. Untuk menjangkau seluruh kota studi butuh anggaran yang tidak sedikit," bebernya.
Ia berupaya mulai tahun depan ada anggaran yang dialokasi untuk memantau mahasiswa Papua di berbagai daerah di Indonesia. Sehingga bisa diketahui aspek studi tiap mahasiswa dan kondisi asrama mahasiswa setiap daerah.
Dowansiba tak ingin ada mahasiswa yang gagal menuntaskan kuliah. Mahasiswa Papua yang diberangkatkan ke luar daerah harus kembali dengan membawa ijazah.
"Saya juga alumni dari luar, dari SMA sampai kuliah saya tuntaskan di Yogyakarta. Teman-teman saya saat itu banyak yang pulang karena pengaruh situasi di Papua. Akhirnya tak kembali dan kuliahnya gagal," ujarnya.
Mulai tahun depan, kata dia, pengawasan akan dilakukan lebih ketat. Selain memantau langsung para mahasiswa Dinas Pendidikan Papua Barat akan bekerja sama dengan pihak kampus.
"Selama ini kita tidak mendapat laporan tentang data studi mahasiswa kita dari kampus. Saya akan lakukan komunikasi dengan pihak kampus sehingga kita bisa memantau status kuliah mereka secara rutin. Sehingga ketahuan siapa yang betul-betul kuliah dan tidak," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)