Ilustrasi--Fenomena gerhana matahari di perairan Bangka Belitung. (Foto: MI/Arya Manggala)
Ilustrasi--Fenomena gerhana matahari di perairan Bangka Belitung. (Foto: MI/Arya Manggala)

Observatorium Bosscha Tutup saat Gerhana Matahari

Depi Gunawan • 22 Desember 2019 15:32
Bandung: Observatorium Bosscha, Lembang, Bandung, Jawa Barat, meniadakan kegiatan pengamatan gerhana matahari cincin (GMC) di area kompleks observatorium. GMC diprediksi akan berlangsung pada Kamis, 26 Desember 2019. 
 
"Observatorium Bosscha (hanya) menyediakan kegiatan pengamatan bersama masyarakat di lapangan Sinapeul mulai pukul 10.00 WIB," kata Staf Observatorium Bosscha, Yatni Yulianti, Minggu, 22 Desember 2019.
 
Selain dari lapangan Sinapeul yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari observatorium, fenomena gerhana matahari juga bisa ditonton melalui kanal Youtube Observatorium Bosscha mulai pukul 09.00-15.00 WIB.

Rencananya, tim peneliti Bosscha akan berangkat ke Tanjungpinang, Kepulauan Riau, untuk melakukan pengamatan gerhana matahari cincin di Taman Gonggong, bersama pemerintah kota setempat.
 
"Senin dini hari (23 Desember 2019) kami akan berangkat ke Tanjungpinang," ujarnya.
 
Melansir laman https://bosscha.itb.ac.id/gmc2019/, gerhana matahari cincin terjadi ketika bulan menutupi pusat matahari, meninggalkan tepi terluar matahari membentuk cincin api atau annulus diamati dari permukaan bumi.
 
GMC terakhir kali teramati dari sebagian wilayah Indonesia pada 26 Januari 2009. GMC mendatang akan terlihat di sejumlah negara Asia seperti Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, India, Sri Lanka, Malaysia, Indonesia, Singapura, Kepulauan Mariana Utara, dan Guam.
 
Khusus di wilayah Indonesia, daerah yang akan mengalami gerhana cincin di antaranya Kabupaten Simeulue, Padang Sidempuan, Batam, sebagian Provinsi Riau, Singkawang dan Tanjung Selor. Sementara sebagian daerah lain hanya dapat menyaksikan sebagai gerhana sebagian.
 
Pada saat gerhana matahari, masyarakat diimbau tidak mengamati secara langsung ke arah matahari dengan mata atau alat bantu optik seperti binokuler maupun teleskop. Sebab, intensitas cahaya matahari yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan pada lapisan retina mata jika ditatap terlalu lama, bahkan dapat mengakibatkan kebutaan permanen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan