Bandar Lampung: Tiga korban rampok BPR Arhta Bandar Lampung dirawat intensif di Rumah Sakit Budi Medika. Ketiganya mengalami luka tembak di bagian tubuh yang berbeda.
Petugas keamanan IGD RS Budi Medika, Yopi mengatakan tiga korban dalam keadaan stabil. Namun satu orang yang merupakan pegawai Bank Arta harus mendapatkan tindakan operasi.
"Kalau korban namanya Tito (satpam Bank Arta), Ance (pegawai Bank Arta), dan satu lagi satpam Mayora namanya Kismanto. Semua keadaan stabil, satu orang harus dioperasi hari ini karena luka tembaknya ada di dada sedikit ke atas leher," kata dia.
Yopi mengatakan, satu korban yang merupakan satpam Bank Mayora hanya mengalami luka ringan, yakni tembakan airsoft gun di bagian pergelangan tangan dan pinggang.
"Sekarang sedang menunggu dokter spesialis bedah untuk menangani korban tembak yang di bagian dada mendekati leher itu," kata dia.
Sementara untuk pelaku perampokan, Yopi mengatakan tidak turut dibawa ke RS Budi Medika. Namun berdasarkan informasi yang Ia dengar, pelaku dibawa ke puskesmas terdekat.
"Pelaku nggak dibawa ke sini, tapi katanya tadi dibawa ke puskesmas. Nggak paham puskes mana," kata Yopi.
Sementara korban Kismanto, satpam Bank Mayora mengatakan kejadian itu berlangsung saat ia sedang mengawal uang dari mobil brankas yang hendak disetorkan ke BPR Arhta.
"SOP kami kalau dari Bank Arta ada yang melakukan penarikan, kami juga mengawal. Jadi satpam Arta Kedaton satu dan Mayora satu berbarengan," kata dia usai menjalani pemeriksaan di RS Budi Medika.
Saat mengawal uang, terdengar tembakan dari arah belakang. Ternyata tembakan itu diarahkan tepat ke arah tubuhnya namun meleset. "Saat reflek nengok dan menghindari, tapi menyerempet ke bagian pinggang sebelah kanan saya. Tembakan kedua kena ke pergelangan tangan kanan saya, tapi Alhamdulillah hanya luka ringan saja," kata Kismanto.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Bandar Lampung: Tiga
korban rampok BPR Arhta
Bandar Lampung dirawat intensif di Rumah Sakit Budi Medika. Ketiganya mengalami luka tembak di bagian tubuh yang berbeda.
Petugas keamanan IGD RS Budi Medika, Yopi mengatakan tiga korban dalam keadaan stabil. Namun satu orang yang merupakan pegawai Bank Arta harus mendapatkan tindakan operasi.
"Kalau korban namanya Tito (satpam Bank Arta), Ance (pegawai Bank Arta), dan satu lagi satpam Mayora namanya Kismanto. Semua keadaan stabil, satu orang harus dioperasi hari ini karena
luka tembaknya ada di dada sedikit ke atas leher," kata dia.
Yopi mengatakan, satu korban yang merupakan satpam Bank Mayora hanya mengalami luka ringan, yakni tembakan airsoft gun di bagian pergelangan tangan dan pinggang.
"Sekarang sedang menunggu dokter spesialis bedah untuk menangani korban tembak yang di bagian dada mendekati leher itu," kata dia.
Sementara untuk pelaku perampokan, Yopi mengatakan tidak turut dibawa ke RS Budi Medika. Namun berdasarkan informasi yang Ia dengar, pelaku dibawa ke puskesmas terdekat.
"Pelaku nggak dibawa ke sini, tapi katanya tadi dibawa ke puskesmas. Nggak paham puskes mana," kata Yopi.
Sementara korban Kismanto, satpam Bank Mayora mengatakan kejadian itu berlangsung saat ia sedang mengawal uang dari mobil brankas yang hendak disetorkan ke BPR Arhta.
"SOP kami kalau dari Bank Arta ada yang melakukan penarikan, kami juga mengawal. Jadi satpam Arta Kedaton satu dan Mayora satu berbarengan," kata dia usai menjalani pemeriksaan di RS Budi Medika.
Saat mengawal uang, terdengar tembakan dari arah belakang. Ternyata tembakan itu diarahkan tepat ke arah tubuhnya namun meleset. "Saat reflek nengok dan menghindari, tapi menyerempet ke bagian pinggang sebelah kanan saya. Tembakan kedua kena ke pergelangan tangan kanan saya, tapi Alhamdulillah hanya luka ringan saja," kata Kismanto.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
