Bantul: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyatakan kerusakan akibat gempa bermagnitudo 6.0 pada Jumat malam, 30 Juni 2023, tersebar di 58 titik. Kerusakan itu menimpa rumah warga maupun fasilitas umum.
"Tidak lama setelah kejadian tim BPBD bersama lintas instansi melakukan pendataan. Nilai kerugian diperkirakan sekitar Rp19.015.000," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) BPBD Kabupaten Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah, Minggu, 2 Juli 2023.
Firmansyah menjelaskan data kerusakan yang masuk ke Pusdalops BPBD Kabupaten Bantul menunjukkan kerusakan dominan terjadi di rumah warga. Selain itu, juga mendera tempat usaha, kantor balai rehabilitasi, hingga tiang listrik.
"Sebaran kerusakan di 58 titik ini ada di 13 kapanewon (kecamatan)," ujarnya.
Sebanyak 13 kecamatan itu yakni Bambanglipuro, Dlingo, Imogiri, Jetis, Kasihan, Kretek, Pajangan, Pandak, Piyungan, Pleret, Pundong, Sanden, dan Sewon. Ia mengatakan bangunan-bangunan yang rusak dominan kategori ringan.
"Ada yang genting melorot, tembok retak, sama pagar roboh. Kalau bangunan kebanyakan masih utuh," ujarnya.
Firmansyah mengatakan saat gempa usai situasi di Bantul tak alami kendala. Baik dari aspek jaringan komunikasi maupun ketersediaan air bersih.
"Saat terjadi gempa mayoritas masyarakat panik. Setelah gempa selesai kondisinya berangsur membaik dan sudah kondusif," ungkap dia.
Sebelumnya, gempa bermagnitudo 6,4 dirasakan hampir merata di DIY pada Jumat malam, 30 Juni 2023. Melalui media sosial @infoBMKG, pusat gempa berada di laut 86 kilometer barat daya Kabupaten Bantul dengan kedalaman 25 kilometer.
BMKG juga menyebut gempa dirasakan di sejumlah wilayah, seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Belakangan, kekuatan gempa diperbarui menjadi magnitudo 6.0.
BMKG juga menyatakan gempa susulan sempat terjadi beberapa kali di Yogyakarta. Namun, kekuatannya lebih rendah dibanding pertama. Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya puluhan gempa bumi susulan dengan penurunan magnitudo.
Bantul: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyatakan
kerusakan akibat gempa bermagnitudo 6.0 pada Jumat malam, 30 Juni 2023, tersebar di 58 titik. Kerusakan itu menimpa rumah warga maupun fasilitas umum.
"Tidak lama setelah kejadian tim BPBD bersama lintas instansi melakukan pendataan. Nilai kerugian diperkirakan sekitar Rp19.015.000," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) BPBD Kabupaten Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah, Minggu, 2 Juli 2023.
Firmansyah menjelaskan data kerusakan yang masuk ke Pusdalops BPBD Kabupaten Bantul menunjukkan kerusakan dominan terjadi di rumah warga. Selain itu, juga mendera tempat usaha, kantor balai rehabilitasi, hingga tiang listrik.
"Sebaran kerusakan di 58 titik ini ada di 13 kapanewon (kecamatan)," ujarnya.
Sebanyak 13 kecamatan itu yakni Bambanglipuro, Dlingo, Imogiri, Jetis, Kasihan, Kretek, Pajangan, Pandak, Piyungan, Pleret, Pundong, Sanden, dan Sewon. Ia mengatakan bangunan-bangunan yang rusak
dominan kategori ringan.
"Ada yang genting melorot, tembok retak, sama pagar roboh. Kalau bangunan kebanyakan masih utuh," ujarnya.
Firmansyah mengatakan saat gempa usai situasi di Bantul tak alami kendala. Baik dari aspek jaringan komunikasi maupun ketersediaan air bersih.
"Saat terjadi gempa mayoritas masyarakat panik. Setelah gempa selesai kondisinya berangsur membaik dan sudah kondusif," ungkap dia.
Sebelumnya, gempa bermagnitudo 6,4 dirasakan hampir merata di DIY pada Jumat malam, 30 Juni 2023. Melalui
media sosial @infoBMKG, pusat gempa berada di laut 86 kilometer barat daya Kabupaten Bantul dengan kedalaman 25 kilometer.
BMKG juga menyebut gempa dirasakan di sejumlah wilayah, seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Belakangan, kekuatan gempa diperbarui menjadi magnitudo 6.0.
BMKG juga menyatakan gempa susulan sempat terjadi beberapa kali di Yogyakarta. Namun, kekuatannya lebih rendah dibanding pertama. Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya puluhan gempa bumi susulan dengan penurunan magnitudo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
