Bogor: Wali Kota Bogor Jawa Barat Bima Arya Sugiarto, mengajak generasi muda memproduksi narasi positif untuk menangkal hoaks menjelang Pemilu 2024.
Menurut dia, generasi muda perlu mengedepankan ide atau gagasan yang substantif dan kreatif untuk membuat narasi positif sebagai pengawal Pemilu 2024 sejak sekarang.
"Gagasan yang perlu dikedepankan, bukan hanya mengklarifikasi isu atau fitnah yang menyebar di masyarakat. Dalam kampanye pemilu gagasan ini yang perlu dikampanyekan dan ditularkan oleh anak-anak muda," kata Bima, Minggu, 31 Juli 2023.
Bima menyebut sudah saatnya semua orang mengangkat narasi-narasi positif dalam kontestasi politik 2024 seperti gagasan-gagasan mengenai kemajuan bangsa ke depan.
Ia menjelaskan konsep menangkal hoaks dengan produksi gagasan dan ide kreatif dilakukan melalui kajian pembahasan dan analisis mengenai substansi dan trik (gimmick) yang hasilnya dievaluasi untuk kemudian memunculkan hal positif baru.
"Peran generasi muda harus jadi penggagas isu, menyebar isu, membuat pemilu kreatif, mengajak anak-anak muda lain untuk ada di depan, meluaskan barisan menjadikan area pemilu yang mencerahkan dan menyenangkan untuk semua," ucapnya.
Bima menyampaikan realitas dan dinamika dalam kehidupan demokrasi ada tiga jenis orang, yakni orang kecil yang berbicara tentang orang lain, orang biasa yang berbicara tentang peristiwa, dan orang besar yang bicara mengenai ide dan gagasan.
Ide dan gagasan bisa disampaikan dari orang ke orang melalui jaringan komunitas, organisasi dan juga media sosial.
Namun setiap gagasan atau ide yang ditampilkan melalui wadah (platform) media sosial ataupun melalui tatap muka perlu dibuat semenarik mungkin dengan menggabungkan antara substansi dan trik untuk lebih banyak menarik minat.
"Untuk mengatasi hoaks tidak bisa menggunakan analogi seperti petugas pemadam kebakaran, mematikan api ketika api sudah menyala," tutup dia.
Bogor: Wali Kota Bogor Jawa Barat Bima Arya Sugiarto, mengajak generasi muda memproduksi narasi positif untuk menangkal hoaks
menjelang Pemilu 2024.
Menurut dia, generasi muda perlu mengedepankan ide atau gagasan yang substantif dan kreatif untuk membuat narasi positif sebagai pengawal Pemilu 2024 sejak sekarang.
"Gagasan yang perlu dikedepankan, bukan hanya mengklarifikasi isu atau fitnah yang menyebar di masyarakat. Dalam kampanye pemilu gagasan ini yang perlu dikampanyekan dan ditularkan oleh anak-anak muda," kata Bima, Minggu, 31 Juli 2023.
Bima menyebut sudah saatnya semua orang mengangkat narasi-narasi positif dalam kontestasi politik 2024 seperti gagasan-gagasan mengenai kemajuan bangsa ke depan.
Ia menjelaskan konsep menangkal hoaks dengan produksi gagasan dan ide kreatif dilakukan melalui
kajian pembahasan dan analisis mengenai substansi dan trik (gimmick) yang hasilnya dievaluasi untuk kemudian memunculkan hal positif baru.
"Peran generasi muda harus jadi penggagas isu, menyebar isu, membuat pemilu kreatif, mengajak anak-anak muda lain untuk ada di depan, meluaskan barisan menjadikan area pemilu yang mencerahkan dan menyenangkan untuk semua," ucapnya.
Bima menyampaikan realitas dan dinamika dalam kehidupan demokrasi ada tiga jenis orang, yakni orang kecil yang berbicara tentang orang lain, orang biasa yang berbicara tentang peristiwa, dan orang besar yang bicara mengenai ide dan gagasan.
Ide dan gagasan
bisa disampaikan dari orang ke orang melalui jaringan komunitas, organisasi dan juga media sosial.
Namun setiap gagasan atau ide yang ditampilkan melalui wadah (platform) media sosial ataupun melalui tatap muka perlu dibuat semenarik mungkin dengan menggabungkan antara substansi dan trik untuk lebih banyak menarik minat.
"Untuk mengatasi hoaks tidak bisa menggunakan analogi seperti petugas pemadam kebakaran, mematikan api ketika api sudah menyala," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)