Bekasi: Sekitar 6.000 hektare sawah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terendam banjir hingga, Rabu, 1 Maret 2023. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, sudah meninjau lokasi yang terendam banjir tersebut.
"Di kabupaten bekasi ini, yang tercatat dari satelit yang kita baca, di sekitar 6000-an hektare," kata Syahrul saat meninjau lokasi persawahan yang terendam banjir di Bekasi.
Dia mengatakan pihaknya akan mencari solusi untuk menangani hal itu bersama Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Kemudian pihaknya meminta agar mendapatkan laporan mengenai lahan pertanian yang terendam banjir setiap tiga hari. Hal itu nantinya akan menjadi bahan evaluasi untuk menentukan langkah yang akan dilakukan.
"Kalau dia dengan varietas tertentu, 3 hari masih bisa bertahan, semoga bisa segera bisa surut dan ada yang bisa bertahan 5-7 hari," jelasnya.
Dia juga menyatakan bahwa kondisi sawah terendam banjir itu akan terus dipantau kedepannya.
"Ini akan terus dipantau oleh dirjen dari tanaman pangan, pengendali bencana yang ada. Semua dirjen dan seluruh kekuatan di Kementan akan berpadu dengan pemerintah daerah yang kena banjir," ungkapnya.
Terdapat tiga langkah yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Yaitu, mendata tiga klasifikasi bencana, dari yang parah, sedang hingga ringan yang masih bisa diselamatkan.
"Semua daerah yang parah, yang tidak bisa diselamatkan, saya sudah janji dengan pemda dan petani di sini, tentu saja sepenuhnya akan kami siapkan bibit dan supporting system lainnya," ujarnya.
Pihaknya juga akan menurunkan pompa air untuk lahan pertanian yang masih bisa diselamatkan.
"Selanjutnya juga harus dipersiapkan proses tanam kembali kepada lahan yang tidak bisa diselamatkan. Jadi begitu airnya surut, pompa bisa masuk, saya agar gerakkan kekuatan bersama pak bupati dan kelompok tani, kita harus seperti apa mengejar air yang tersisa," bebernya.
Kemudian nantinya Kementerian Pertanian juga akan melakukan diskusi dengan Pemkab Bekasi terkait solusi untuk pengeringan hasil pertanian yang terendam banjir.
Sebagai informasi, terdapat sebanyak 162 titik banjir di di Kabupaten Bekasi sampai dengan kemarin. Banjir tersebar di 61 desa dan kelurahan yang ada di 19 kecamatan se-Kabupaten Bekasi.
Terdapat sebanyak 101.568 warga yang terdampak dan 4.112 warga mengungsi. Selain itu, juga terdapat tiga orang warga yang meninggal dunia selama banjir terjadi di wilayah tersebut.
Pemerintah Kabupaten Bekasi telah menetapkan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi. Penetapan itu sesuai Surat Keputusan (SK) nomor HK.02.02/Kep-227-BPBD/ 2023 yang berlaku mulai 27 Februari hingga 12 Maret 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Bekasi: Sekitar 6.000 hektare sawah di
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terendam
banjir hingga, Rabu, 1 Maret 2023. Menteri Pertanian,
Syahrul Yasin Limpo, sudah meninjau lokasi yang terendam banjir tersebut.
"Di kabupaten bekasi ini, yang tercatat dari satelit yang kita baca, di sekitar 6000-an hektare," kata Syahrul saat meninjau lokasi persawahan yang terendam banjir di Bekasi.
Dia mengatakan pihaknya akan mencari solusi untuk menangani hal itu bersama Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Kemudian pihaknya meminta agar mendapatkan laporan mengenai lahan pertanian yang terendam banjir setiap tiga hari. Hal itu nantinya akan menjadi bahan evaluasi untuk menentukan langkah yang akan dilakukan.
"Kalau dia dengan varietas tertentu, 3 hari masih bisa bertahan, semoga bisa segera bisa surut dan ada yang bisa bertahan 5-7 hari," jelasnya.
Dia juga menyatakan bahwa kondisi sawah terendam banjir itu akan terus dipantau kedepannya.
"Ini akan terus dipantau oleh dirjen dari tanaman pangan, pengendali bencana yang ada. Semua dirjen dan seluruh kekuatan di Kementan akan berpadu dengan pemerintah daerah yang kena banjir," ungkapnya.
Terdapat tiga langkah yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Yaitu, mendata tiga klasifikasi bencana, dari yang parah, sedang hingga ringan yang masih bisa diselamatkan.
"Semua daerah yang parah, yang tidak bisa diselamatkan, saya sudah janji dengan pemda dan petani di sini, tentu saja sepenuhnya akan kami siapkan bibit dan supporting system lainnya," ujarnya.
Pihaknya juga akan menurunkan pompa air untuk lahan pertanian yang masih bisa diselamatkan.
"Selanjutnya juga harus dipersiapkan proses tanam kembali kepada lahan yang tidak bisa diselamatkan. Jadi begitu airnya surut, pompa bisa masuk, saya agar gerakkan kekuatan bersama pak bupati dan kelompok tani, kita harus seperti apa mengejar air yang tersisa," bebernya.
Kemudian nantinya Kementerian Pertanian juga akan melakukan diskusi dengan Pemkab Bekasi terkait solusi untuk pengeringan hasil pertanian yang terendam banjir.
Sebagai informasi, terdapat sebanyak 162 titik banjir di di Kabupaten Bekasi sampai dengan kemarin. Banjir tersebar di 61 desa dan kelurahan yang ada di 19 kecamatan se-Kabupaten Bekasi.
Terdapat sebanyak 101.568 warga yang terdampak dan 4.112 warga mengungsi. Selain itu, juga terdapat tiga orang warga yang meninggal dunia selama banjir terjadi di wilayah tersebut.
Pemerintah Kabupaten Bekasi telah menetapkan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi. Penetapan itu sesuai Surat Keputusan (SK) nomor HK.02.02/Kep-227-BPBD/ 2023 yang berlaku mulai 27 Februari hingga 12 Maret 2023.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)