Salah satunya dialami seorang perajin suvenir wayang di Solo, Margono, 45. Perajin wayang asal Jebres tersebut mengaku kecewa dan berusaha legowo begitu mendengar kabar batalnya pagelaran Piala Dunia U-20.
"Saya sudah terlanjur membuat sampel produk dan mengirimkan ke dinas terkait. Kami mengirimkan delapan sampel produk," beber perajin yang menjadi langganan suvenir kegiatan skala nasional dan internasional tersebut, Jumat, 31 Maret 2023.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Seharusnya, setelah sampel produk dikirim ke dinas terkait maka akan langsung dikurasi. Menurutnya, dia hanya diminta untuk membuat desain suvenir dalam bentuk soft file.
Namun dirinya mengakui kurang memahami cara membuat desain suvenir dalam bentuk soft file. Maka dari itu, ia memilih untuk membuat sampel produk langsung.
"Saya kurang paham kalau harus membuat desain lewat komputer. Makanya saya langsung membuat sampel jadinya. Lengkap dengan kemasan dan logo FIFA dan Pemkot Solo. Total saya membuat delapan sampel suvenir," imbuhnya.
Ke delapan produk sampel suvenir tersebut dibuat terinspirasi dari logo FIFA berupa hiasan meja berbentuk kerbau yang dimodifikasi jadi wayang. Suvenir tersebut terlihat dilengkapi dengan logo FIFA yang dicantumkan sesuai permintaan dinas.
"Saya buat sedemikian rupa packaging dengan boxnya kita sudah selesai. Terus kita serahkan ke dinas. Dari dinas seharusnya proses dilanjutkan ke pemerintah kota dan persetujuan dari FIFA. Dari perjalanan itu barulah ada berita pembatalan itu," bebernya.
Kendati mengaku merasakan kekecewaan, pemilik paggilan akrab Gogon tersebut berusaha untuk menerima dan menghargai keputusan FIFA.
"Ini baru tahap pembuatan sampel, biaya yang kami keluarkan sekitar Rp1 juta. Sampel suvenir ada bentuk wayang, badak modifikasi wayang, ada yang dari bahan kayu ada yang bahan kulit. Saya modifikasi ada yang figura kaca, ada yang hiasan meja, hiasan dinding dari berbagai bentuk. Harapan kami mana yang di pilih baru kita laksanakan," ungkapnya.