medcom.id, Denpasar: Pemerintah Provinsi Bali mendukung penuh adanya rencana pembangunan rumah budaya berbasis weda yang merupakan kitab suci agama Hindu. Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengapresiasi rencana pembangunan pusat budaya berbasis weda yang rencananya akan didirikan di Sidoarjo, Jawa Timur.
"Baru-baru ini ada rombongan dari para sulinggih se-Jawa mendatangi Bali. Rombongan sulinggih itu dipimpin langsung oleh Romo Agen Wijoyo yang juga ikut menggagas pembangunan rumah budaya berbasis weda. Kita sangat mengapresiasi hal tersebut," ujar Pastika di Denpasar, Rabu (9/4).
Namun Gubernur Pastika mengingatkan agar adanya keseimbangan antara ritual dan spiritual, sehingga terbentuk penyatuan individu yang berakhlak dalam mewujudkan adanya peningkatan dari bakti menjadi karma. Untuk kemudian meningkat menuju jana dan marga. dengan demikian dapat dicapai keselarasan dalam menjadikan agama sebagai dasar berperilaku, dengan ajaran weda sebagai penuntunnya.
"Pedoman Hindu adalah mengikuti kondisi dan situasi di manapun kita berada, sehingga adat dan tradisi yang kuat merupakan pencerminan Hindu yang sukerta," ujar Gubernur Pastika.
Pastika juga menegaskan, sebaiknya satu agama terus berupaya menjaga keberadaannya dengan melakukan penataan dan kewaspadaan agar tetap utuh sebagai kesatuan di tengah pergaulan, dengan mengutamakan kesederhanaan.
Sehingga secara seksama akan mampu menuntun umatnya untuk mengabdi kepada Hyang Pencipta.
Ia mengatakan untuk kedepan, pembangunan pusat budaya berbasis Weda ini akan terus di sosialisasikan dengan maksud mensosialisasikan keberadaan Hindu, tanpa mencampur adukkan adat tertentu ke dalamnya. (Arnoldus Dhae)
medcom.id, Denpasar: Pemerintah Provinsi Bali mendukung penuh adanya rencana pembangunan rumah budaya berbasis weda yang merupakan kitab suci agama Hindu. Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengapresiasi rencana pembangunan pusat budaya berbasis weda yang rencananya akan didirikan di Sidoarjo, Jawa Timur.
"Baru-baru ini ada rombongan dari para sulinggih se-Jawa mendatangi Bali. Rombongan sulinggih itu dipimpin langsung oleh Romo Agen Wijoyo yang juga ikut menggagas pembangunan rumah budaya berbasis weda. Kita sangat mengapresiasi hal tersebut," ujar Pastika di Denpasar, Rabu (9/4).
Namun Gubernur Pastika mengingatkan agar adanya keseimbangan antara ritual dan spiritual, sehingga terbentuk penyatuan individu yang berakhlak dalam mewujudkan adanya peningkatan dari bakti menjadi karma. Untuk kemudian meningkat menuju jana dan marga. dengan demikian dapat dicapai keselarasan dalam menjadikan agama sebagai dasar berperilaku, dengan ajaran weda sebagai penuntunnya.
"Pedoman Hindu adalah mengikuti kondisi dan situasi di manapun kita berada, sehingga adat dan tradisi yang kuat merupakan pencerminan Hindu yang sukerta," ujar Gubernur Pastika.
Pastika juga menegaskan, sebaiknya satu agama terus berupaya menjaga keberadaannya dengan melakukan penataan dan kewaspadaan agar tetap utuh sebagai kesatuan di tengah pergaulan, dengan mengutamakan kesederhanaan.
Sehingga secara seksama akan mampu menuntun umatnya untuk mengabdi kepada Hyang Pencipta.
Ia mengatakan untuk kedepan, pembangunan pusat budaya berbasis Weda ini akan terus di sosialisasikan dengan maksud mensosialisasikan keberadaan Hindu, tanpa mencampur adukkan adat tertentu ke dalamnya. (Arnoldus Dhae)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADF)